Jakarta, tiradar.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkapkan keyakinannya bahwa remaja berinisial MAS (14), pelaku penusukan yang mengakibatkan ayah dan neneknya meninggal dunia serta ibunya luka parah, adalah anak yang baik. Pernyataan tersebut disampaikan setelah ia mengunjungi Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (1/12).
“Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda MAS ini baik, sangat baik kalau menurut saya,” ujar Arifah Fauzi.
Kasus yang Menggugah Introspeksi
Arifah menyatakan bahwa kasus tragis ini mengharuskan semua pihak untuk introspeksi. “Kita tunggu saja ya, mudah-mudahan ini sebagai momen untuk introspeksi kita semua,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dalam pengasuhan keluarga, mengingat menjadi orang tua bukanlah tugas yang mudah.
Kondisi Psikologis Pelaku dan Korban
Menteri Arifah menyebutkan bahwa ia telah bertemu langsung dengan MAS dan merasa sedih atas situasi yang menimpa remaja tersebut. Namun, ia juga meminta semua pihak untuk bersabar dan membiarkan proses pendampingan dilakukan secara optimal. “Pemeriksaan itu ada ahlinya untuk bisa memperdalam apa yang sesungguhnya terjadi,” tambahnya.
Arifah juga berencana untuk mengunjungi ibu MAS, yang saat ini masih dirawat intensif akibat luka berat yang dideritanya. Namun, pertemuan tersebut tertunda karena kondisi korban yang belum memungkinkan.
Kronologi Kejadian
Insiden terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. MAS diduga menusuk ayahnya (APW) dan neneknya (RM) hingga meninggal dunia serta melukai ibunya (AP) secara serius.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, petugas keamanan perumahan sempat melihat pelaku berjalan cepat meninggalkan lokasi kejadian. Ketika dipanggil, pelaku tiba-tiba melarikan diri ke arah lampu merah Karang Tengah. “Tangan kanan, tangan kiri, serta pakaian pelaku berlumuran darah,” ujar Ade. Pelaku akhirnya ditangkap oleh petugas keamanan.
Pendekatan Psikologis dan Penegakan Hukum
Menteri PPPA menegaskan pentingnya pendekatan psikologis untuk mendukung pemulihan mental MAS sekaligus mengungkap fakta yang mendasari tindakan tersebut. Di sisi lain, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan termasuk tes kejiwaan untuk memastikan kondisi mental pelaku.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengasuhan, komunikasi, dan perhatian dalam lingkungan keluarga demi mencegah peristiwa serupa di masa depan.