Ragam  

PAPDI Dorong Pentingnya Vaksinasi Lanjutan untuk Cegah Komplikasi COVID-19

Arsip foto - Vaksinator bersiap untuk menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Puskesmas Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww)

Jakarta, tiradar.id – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menegaskan pentingnya vaksinasi lanjutan dalam upaya pencegahan komplikasi dan kematian akibat penularan COVID-19.

Dalam sebuah diskusi media di Jakarta pada hari Rabu, Prof. Dr. dr Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM, Penasihat Satgas Imunisasi PAPDI, menjelaskan bahwa virus COVID-19 terus berupaya untuk menginfeksi manusia, mengalami mutasi dari tipe Wuhan hingga Omicron.

Menurut Samsuridjal, vaksinasi telah terbukti efektif dalam mencegah penularan dan keparahan penyakit COVID-19, termasuk komplikasi serius yang dapat menyebabkan kematian. Beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat COVID-19 antara lain pneumonia, Sindrom Pernapasan Akut Berat (ARDS), sepsis, gagal ginjal, gangguan kardiovaskular, gangguan neurologis, hingga gangguan mental.

Baca Juga:  Cara Mengenalkan MPASI dengan Bijak Menurut IDAI

Selain itu, beberapa individu yang terinfeksi COVID-19 juga berisiko mengalami komplikasi lain seperti trombosis, kerusakan hati, dan masalah pernapasan kronis. Terdapat juga bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 dapat memicu reaksi autoimun pada sebagian individu, yang ditandai dengan munculnya sindrom kelelahan kronis, arthritis reaktif, dan gangguan neurologis autoimun.

Kasus lain melaporkan peningkatan kadar antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri setelah terinfeksi COVID-19, menunjukkan bahwa virus tersebut dapat memicu respons autoimun.

Walaupun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara COVID-19 dan reaksi autoimun dengan lebih baik. Samsuridjal menyarankan agar individu yang mengalami gejala autoimun setelah pulih dari COVID-19 segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat.

Baca Juga:  Mencium Bayi Sembarangan Berpotensi Timbulkan Penyakit untuk Si Kecil

Dalam rangka meningkatkan efektivitas vaksinasi, PAPDI melalui Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI menerbitkan rekomendasi mengenai booster vaksin COVID-19. Rekomendasi ini menekankan pentingnya pemberian booster vaksin COVID-19 untuk beberapa kelompok tertentu.

Usia lanjut dengan komorbid disarankan mendapatkan booster vaksin setiap enam bulan sekali, sedangkan usia muda di bawah 18 tahun dengan komorbid dan penyandang obesitas disarankan mendapatkan booster setiap 12 bulan.

Tenaga kesehatan dan petugas yang sering berhubungan dengan pasien juga disarankan mendapatkan booster setiap 12 bulan. Sedangkan perempuan hamil disarankan untuk mendapatkan booster sekali saat hamil.

Selain itu, penting untuk memilih vaksin COVID-19 sesuai dengan penetapan Kementerian Kesehatan. PAPDI juga membuka kesempatan bagi layanan booster vaksin di luar pembiayaan pemerintah.

Baca Juga:  Mengenali Depresi pada Remaja, Lebih dari Sekadar Sedih

Dengan mematuhi rekomendasi vaksinasi lanjutan dari PAPDI, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan mengurangi risiko komplikasi serius akibat COVID-19.