Ragam  

Do’a Agar Dijauhkan Dari Musibah yang Berat, Berikut Tipsnya

Ilustrasi musibah yang berat. (Foto: VOA)

Subang, tiradar.id – Ketika seorang berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berarti ia menyadari bahwa dirinya fakir, membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hamba tersebut akan merendahkan diri kepada Rabb-nya.

Berlindung dari ketetapan takdir yang berdampak buruk, tidak bertentangan dengan sikap ridha terhadap ketentuan takdir Allah Azza wa Jalla. Karena meminta perlindungan dari ketentuan takdir yang buruk juga merupakan ketentuan takdir Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala bisa saja mentakdirkan suatu bala kepada seseorang, namun Allah juga mentakdirkan bahwa bila ia berdoa, Allah akan hilangkan bala tersebut.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal, sebagaimana hadits beliau;

Baca Juga:  Penyandang Disabilitas Dapat Bantuan dari Program Sentra Terpadu Kartini Kemensos

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ

“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari beratnya musibah yang tak mampu ditanggung, dari datangnya sebab-sebab kebinasaan, dari buruknya akibat apa yang telah ditakdirkan, dan gembiranya musuh atas penderitaan yang menimpa”. ([HR. Bukhari: 6/75 dan Muslim: 2707)

Pentingnya berlindung dari bala atau musibah yang begitu berat. Karena di samping berat untuk ditanggung, kadang juga menyebab kelalaian terhadap sebagian perintah agama. Terkadang hatinya merasa tertekan menanggung cobaan ini, sehingga ia tidak bisa bersabar, hal ini akan menyebabkan dosa.

Kita juga diperintahkan agar berlindung dari datangnya sebab-sebab kebinasaan. Yaitu kepayahan yang begitu menghimpit dan mara bahaya yang berat, baik yang menimpa badan, keluarga atau harta.

Baca Juga:  MotoGP Belanda Berlangsung di Sirkuti Assen, Bagnaia Tidak Mau Ambil Resiko

Kadang juga sebab-sebab kesengsaraan dalam urusan ukhrawi yaitu adanya siksa dan tanggungan di akhirat disebabkan dosa yang diperbuat.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berlindung dari hal tersebut karena itu adalah bala dan cobaan yang paling klimaks. Dan orang yang diuji dengan itu, seringkali ia tidak sabar, sehingga ia mendapatkan kesusahan di dunia dan siksa di akhirat.

Ini termasuk doa yang lengkap. Karena hal yang dibenci manusia bisa dilihat dari sisi asal mulanya, yakni buruknya akibat dari apa yang ditakdirkan. Atau bisa dilihat dari sisi akhirat, yaitu tertimpa kebinasaan.

Baca Juga:  Kisah Tiga Orang yang Terjebak Dalam Gua, Bagaimana Bisa Keluar?

Karena pada hakikatnya, kesengsaraan di akhirat adalah kebinasaan yang hakiki. Atau dari sisi penghidupan, hal ini bisa dari sisi orang lain, yaitu bergembiranya musuh atas musibah yang menimpa kita. Atau dari sisi dirinya sendiri, yaitu beratnya musibah yang melanda.(*)