AHY: Presiden Prabowo Instruksikan Kawal Proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (14/8/2025) ANTARA/Bayu SaputraMenteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (14/8/2025) ANTARA/Bayu Saputra

Jakarta, tiradar.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus untuk mengawal kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya.

Saat ini, layanan kereta cepat baru beroperasi pada rute Jakarta–Bandung. AHY menegaskan, pengembangan jalur hingga Surabaya akan menjadi lompatan besar dalam meningkatkan mobilitas masyarakat, barang, dan jasa di Pulau Jawa.

“Ada tugas khusus dari Bapak Presiden kepada kami, Kemenko Infrastruktur, untuk mengawal keberlanjutan kereta cepat, jadi bukan hanya Jakarta–Bandung, diharapkan sampai dengan Surabaya,” ujar AHY di Jakarta, Rabu (13/8).

Dengan sistem kereta berkecepatan tinggi, waktu tempuh antarwilayah akan semakin singkat, sehingga memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga berencana mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) di sekitar stasiun-stasiun kereta cepat guna menciptakan kawasan pemukiman dan pusat ekonomi baru di luar Jabodetabek.

AHY menambahkan, rencana ini masih berada pada tahap studi mendalam untuk memastikan seluruh aspek teknis, pembiayaan, dan ketersediaan lahan terencana secara matang. Pemerintah juga akan memanfaatkan pengalaman pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang merupakan hasil kerja sama Indonesia–China, baik untuk memperbaiki kekurangan maupun mempertahankan praktik terbaik yang sudah ada.

Komunikasi terkait proyek ini akan dibuka luas dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang memiliki minat dan kemampuan. “Kita ingin ini benar-benar sukses, tidak ada kendala berarti dalam aspek teknis maupun penganggaran di tahun-tahun mendatang,” jelas AHY.

Meski demikian, ia mengakui bahwa pembangunan jalur kereta cepat hingga Surabaya tidak lepas dari tantangan, termasuk masalah lahan dan koordinasi lintas kementerian/lembaga serta pemerintah daerah. “Pasti membutuhkan waktu bagi kami, bukan hanya lintas K/L, tapi juga antara pemerintah pusat dengan daerah,” pungkasnya.