Bandung, tiradar.id — Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) kembali menghadirkan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2025 sebagai wadah edukasi dan pembiayaan bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di berbagai daerah. Program ini bertujuan memperluas akses pendanaan berbasis syariah sekaligus memperkuat kapasitas bisnis pelaku industri kreatif agar mampu naik kelas.
“ICEFF 2025 hadir kembali untuk memberi kesempatan bagi para pegiat ekraf untuk naik kelas. Melalui program ini, kami mendorong para pegiat ekraf untuk mendapat pendampingan sekaligus pembiayaan berbasis syariah,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (30/10).
Program ICEFF menjadi sarana pembelajaran, pendampingan, sekaligus ajang pertemuan antara pelaku ekraf dengan lembaga keuangan syariah untuk membuka akses pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan. Setelah sebelumnya diselenggarakan di Demak dan Depok, kegiatan kali ini berlangsung di Kota Bandung dan diikuti oleh 50 pelaku ekraf terkurasi dari 1.471 pendaftar.
Acara pembukaan ICEFF 2025 yang berlangsung di Holiday Inn Pasteur, Bandung, Rabu (29/10), diwarnai penampilan musik tradisional angklung. Kegiatan ini juga dihadiri pejabat Kemenekraf dan perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kemenekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan bahwa program ICEFF 2025 membuka akses pembiayaan dari berbagai sumber, mulai dari perbankan, securities crowdfunding, koperasi, hingga skema tokenisasi.
“Setiap lembaga keuangan memiliki instrumen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik usaha ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, mengapresiasi Kemenekraf yang memilih Bandung sebagai tuan rumah kegiatan. Ia menyebut Jawa Barat memiliki sekitar 1,5 juta unit usaha ekonomi kreatif dengan kontribusi tenaga kerja mencapai 42,6 persen dari total tenaga kerja provinsi.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Ekraf Bidang Manajemen Internal dan Efektivitas Organisasi, M. Yanuar Pranuradhi, menegaskan bahwa industri dan ekonomi kreatif menjadi fokus dalam visi misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Kementerian Ekraf memiliki ASTA EKRAF yang terdiri dari delapan klaster, yakni ekraf data, ekraf bijak, talenta ekraf, infra ekraf, ekraf kaya, dana ekraf, pasar ekraf, dan sinergi ekraf,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung tiga hari hingga 31 Oktober 2025, para peserta bootcamp ICEFF 2025 juga akan mendapatkan pelatihan dari para mentor bisnis seperti CEO Young Entrepreneur Academy Shindy Purnamasari dan Founder Yukbisnis Indonesia Jaya Setiabudi. Materi yang diberikan mencakup fondasi bisnis, strategi peningkatan profit, pemasaran terintegrasi, dan penguatan ekosistem bisnis kreatif.
Melalui ICEFF 2025, Kemenekraf berharap para pelaku ekonomi kreatif dapat membangun usaha yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta memperluas akses terhadap pembiayaan syariah yang lebih inklusif di seluruh Indonesia.


