Pembentukan Tim Kajian Khusus untuk Mengatasi Hambatan Investasi di Indonesia

Arsip foto - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui usai acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025). ANTARA/Imamatul Silfia/am.

Jakarta, tiradar.id – Dalam upaya meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah sepakat untuk membentuk tim kajian khusus. Tim ini bertugas mengevaluasi berbagai regulasi yang berpotensi menghambat masuknya investasi ke Indonesia.

Luhut menyatakan bahwa dinamika ekonomi global yang terus berkembang menuntut langkah-langkah strategis dalam menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif. “Seiring dengan dinamika ekonomi global yang terus berkembang, kami bersepakat untuk membentuk tim kajian khusus yang akan mengevaluasi berbagai regulasi yang berpotensi menghambat masuknya investasi ke Indonesia,” ujarnya di Jakarta pada hari Rabu.

Lebih lanjut, Luhut menekankan bahwa beberapa regulasi yang ada saat ini dinilai masih menjadi penghalang bagi investor, baik domestik maupun internasional. Oleh karena itu, bersama Airlangga, ia akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus regulasi-regulasi tersebut agar investasi dapat lebih mudah masuk ke Indonesia.

Baca Juga:  Inilah Jenis Barang dan Layanan yang Kena PPN 12% per 1 Januari 2025

Tim kajian ini dijadwalkan mulai bekerja dalam waktu dekat dan akan menjalankan tugasnya selama satu minggu. Harapannya, dengan langkah ini, perekonomian Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Keputusan pembentukan tim ini merupakan hasil dari pertemuan antara Dewan Ekonomi Nasional dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membangun sinergi antara kedua institusi guna memastikan kebijakan ekonomi berjalan secara seiring, terkoordinasi, dan terintegrasi dengan baik.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Terbitkan Standar Baru dalam Jaminan Kesehatan

Dalam diskusi yang berlangsung, Luhut dan Airlangga juga membahas berbagai isu strategis, termasuk target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Luhut menyadari bahwa target tersebut bukanlah hal yang mudah dicapai. Namun, ia optimis bahwa dengan strategi yang tepat, seperti revitalisasi industri padat karya, percepatan investasi, serta penguatan infrastruktur digital publik, misi besar Presiden Prabowo dapat direalisasikan.

Luhut juga menegaskan pentingnya koordinasi yang solid antara DEN, Kemenko Perekonomian, dan seluruh kementerian/lembaga terkait agar kebijakan yang dihasilkan lebih efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Reynaldi-Agus Masykur Resmi Pimpin Subang Periode 2025-2030

Dengan adanya tim kajian khusus ini, diharapkan Indonesia semakin menarik bagi para investor dan mampu bersaing di tingkat global. Regulasi yang lebih fleksibel dan ramah investasi akan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.