Bali, tiradar.id – Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan “Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034” pada acara Konferensi Kanker Internasional Indonesia (IICC) 2024 yang berlangsung di Bali. Program ini merupakan langkah strategis untuk menangani kanker secara komprehensif di Indonesia selama satu dekade ke depan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa rencana ini menjadi tonggak penting dalam upaya melawan penyakit mematikan tersebut di Indonesia. Enam strategi utama telah dirancang untuk memperkuat pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker di seluruh wilayah Indonesia.
Fokus Utama: Pencegahan dan Deteksi Dini
Salah satu fokus utama dari rencana ini adalah pencegahan dan deteksi dini kanker. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kampanye edukasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup sehat dan deteksi dini. Kampanye ini bertujuan untuk mempercepat temuan kasus kanker serta memastikan pengobatan lebih efektif.
Pemerintah menargetkan 70 persen skrining dan deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA dan HPV DNA, khususnya bagi wanita usia 30-50 tahun. Selain itu, skrining kanker paru-paru dan kanker kolorektal juga akan dilakukan pada kelompok usia tertentu, serta pemeriksaan dini kanker payudara melalui metode Sadanis dan USG.
Penguatan Fasilitas Kesehatan
Untuk mendukung penanganan kanker, pemerintah berkomitmen untuk menambah fasilitas dan alat kesehatan di rumah sakit di seluruh Indonesia. Hingga 2027, pemerintah akan menambah berbagai alat diagnostik seperti 276 mammografi, 236 CT scan, 34 SPECT-CT, dan 8 PET-CT.
Selain itu, kapabilitas rumah sakit di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi akan ditingkatkan untuk menyediakan layanan kanker lengkap, termasuk layanan paliatif bagi pasien yang membutuhkan.
Harapan untuk Masa Depan
Menteri Budi berharap bahwa dengan adanya rencana komprehensif ini, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam pengendalian kanker, baik di tingkat regional maupun global. Pemerintah optimis bahwa melalui deteksi dini dan peningkatan layanan kesehatan, banyak pasien kanker dapat diobati dan sembuh.
Program ini diharapkan dapat menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan kanker, yang selama ini dianggap sebagai penyakit yang sangat ditakuti.