Sertifikasi Eks HGU Pabrik Gula Subang, Beres di Bulan Ramadhan

Bupati Subang, H. Ruhimat, janjikan Sertifikasi lahan Eks HGU PT PG Rajawali akan selesai Bulan Ramadhan tahun ini (foto: Humas Pemkab Subang)

Subang, tiradar.id- Sertifikasi tanah eks HGU PT. PG Rajawali di Desa Pasirmuncang Kecamatan Cikaum, optimis akan segera terealisasi pada blan Ramadhan. Hal tersebut diungkapkan Bupati Kabupaten Subangf, H. Ruhimat, saat melaksanakan kunjungan kerja ke Dusun Cipedes Desa Pasirmuncang, Senin (13/03/2023).

“Mudah-mudahan terkait tanah HGU sertifikat tanah dapat dibagi di bulan Ramadhan. Saya yakin akan tuntas dan menjadi sertifikat hak milik, karena sudah ada jalan yang terbuka ngan loba keneh kebutuhan masyarakat ( hanya masih banyak sekali kebutuhan masyarakat, red). Do’akeun (Do’akan, red) saya bisa menjalankan tugas dengan baik. Masih banyak masyarakat yang belum punya tanah,” ujar Ruhimat.

Baca Juga:  Pemprov DKI Larang Acara Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah

Menurut Kang Jimat, sapaan akrab H. Ruhimat, Pemerintah Kabupaten Subang terus berupaya memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Subang, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Subang.

“Aset Perhutani dan PTPN sedang diperjuangkan oleh Pemerintah Kabupaten Subang untuk kesejahteraan rakyat Subang. Mudah-mudahan bisa tuntas dan bisa dibagikan ke rakyat. Selain itu kami sedang berpikir bagaimana caranya meningkatkan PAD untuk melaksanakan pembangunan? Insya Allah sedang diperjuangkan melalui berbagai cara,” jelasnya.

Kang Jimat menjelaskan, pembangunan yang saat ini Ia laksanakan adalah sebagai persiapan hari esok Subang menuju era industry. Karenanya, dia berpesan, agar masyarakat Kabupaten Subang menyiapkan generasi penerus, agar tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri.

Baca Juga:  Perubahan OPD di Subang Belum Bisa Dilakukan

“Pelabuhan Patimban akan memberikan efek dampak yang harus diantisipasi. Pemerintah Daerah menyiapkan jalan, supaya 50 sampai 100 tahun yang akan datang generasi penerus tidak buntet (pendek) akan kebutuhan infrastruktur sebelum terlanjur ramai dan harga tanah mahal. Generasi penerus kudu (harus) sungguh-sungguh  sekolahnya. Ulah katangkar jadi penonton, eleh ku pendatang (jangan hanya jadi penonton, kalah oleh pendatang, red),” tegas Kang Jimat. (adv)