Peran Pecalang dalam Pengamanan Perayaan Natal di Denpasar

Pecalang di Bali bantu amankan perayaan Natal 2023 | Foto: MalangHits

Denpasar, tiradar.id – Dalam perayaan Natal tahun 2023 di Kota Denpasar, Provinsi Bali, kehadiran pecalang dari Banjar Abasan di Desa Pakraman membuktikan peran penting mereka dalam mendukung pengamanan pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal.

Pecalang, sebagai satuan polisi adat, turut serta membantu aparat kepolisian dalam mengamankan perayaan Natal di GPIB Maranatha, Denpasar Timur. Selain itu, mereka juga bertugas mengatur lalu lintas kendaraan dan jemaat menuju gereja, menciptakan suasana yang aman dan tertib.

Baca Juga:  Pemerintah Salurkan Dana BOSP Sebesar Rp57,54 Triliun pada 2024

Ketua Pecalang Banjar Abasan, I Nyoman Gede Astana, menjelaskan bahwa keikutsertaan pecalang dalam pengamanan Natal bukanlah hal baru. Setiap tahun, sejak delapan tahun terakhir, pecalang Banjar Abasan secara rutin terlibat dalam membantu pengamanan kegiatan ibadah umat beragama di wilayahnya.

“Dalam delapan tahun terakhir, setiap Natal, kami turun temurun membantu pengamanan di GPIB Maranatha. Atensi dari banjar membuat kami dilibatkan dalam penjagaan, bahkan sejak malam Natal,” ungkap I Nyoman Gede Astana.

Rico Meidi Christian, pengurus organisasi pemuda dan anggota jemaat GPIB Maranatha, menyampaikan rasa terbantu yang dirasakan oleh jemaat. Keberadaan pecalang tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga mencerminkan toleransi antar-umat beragama yang tinggi di Bali.

Baca Juga:  Waspada! Pola Kerja Tak Teratur Berpotensi Resiko Disfungsi Ereksi

“Kami merasa terbantu sekali. Harapannya, meskipun berbeda keyakinan, kami tetap erat bergandengan tangan untuk mempersatukan Bali,” kata Rico.

Pada perayaan Natal 2023, lebih dari 120 gereja di Kota Denpasar mendapat bantuan pengamanan dari para pecalang. Hal ini menunjukkan sinergi antara kepolisian dan pecalang dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai selama perayaan Natal.

Keberadaan pecalang dalam mendukung kegiatan keagamaan juga mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjaga keamanan di masyarakat, mengukuhkan bahwa Bali bukan hanya tempat yang indah secara alamiah, tetapi juga kaya dalam nilai-nilai kearifan lokal dan toleransi antar-agama.

Baca Juga:  Wabup Garut: Gerakan Pramuka Bangun Kekuatan Mental Generasi Bangsa yang Hebat