Dinas Kesehatan Tangsel Catat Kasus Cacar Monyet, Dua Pasien Terpapar

Tangsel, tiradar.id – Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat adanya lima kasus dengan gejala cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Dari lima kasus tersebut, dua di antaranya dikonfirmasi positif terpapar virus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendralin Mahdaniar, pada Rabu (4/9/2024) mengonfirmasi bahwa kedua pasien tersebut kini telah sembuh. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, mayoritas kasus Mpox terjadi pada kelompok laki-laki berusia 22 hingga 49 tahun.

Allin menjelaskan bahwa penyakit cacar monyet merupakan zoonosis baru yang disebabkan oleh virus monkeypox dan dapat menular antar manusia. Penularan virus ini bisa terjadi melalui droplet, kontak langsung dengan lesi pada kulit, cairan tubuh, maupun benda-benda yang terkontaminasi.

Baca Juga:  Dua Kendaraan dengan Pelat Nomor Sama Diamankan Polisi Setelah Viral di Sosial Media

“Gejala cacar monyet mirip dengan cacar air, namun lebih ringan. Gejala yang muncul antara lain sakit kepala, demam tinggi sekitar 38,5 derajat Celcius, ruam, nyeri otot, sakit punggung, lemas, serta pembengkakan kelenjar getah bening,” jelas Allin.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada dengan cara menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta meningkatkan protokol kesehatan. Untuk meningkatkan kewaspadaan, pihak Dinas Kesehatan juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat.

Baca Juga:  Gebyar Sholawat Puncaki Peringatan HSN di Kabupaten Subang

Allin juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mendeteksi dini kasus cacar monyet di wilayahnya dan melaporkannya kepada Puskesmas setempat agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.

“Jika ada yang mengalami gejala cacar monyet, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit agar bisa mendapatkan pengobatan simtomatik dan suportif, yang bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah infeksi sekunder,” tutup Allin.