Trump Tegaskan Tak Akan Perpanjang Penangguhan Tarif Perdagangan

Washington, tiradar.id — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa dirinya tidak akan memperpanjang masa penangguhan tarif perdagangan timbal balik yang akan berakhir pada 9 Juli mendatang. Hal tersebut disampaikan Trump kepada awak media saat berada di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, Selasa (1/7).

“Tidak, saya tidak berpikir untuk memperpanjang [penangguhan tarif],” ujar Trump singkat menanggapi pertanyaan wartawan.

Lebih lanjut, Presiden Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan segera mengirim surat kepada negara-negara mitra dagang sebagai bentuk ucapan selamat atas “hak mereka untuk menjalankan bisnis” dengan Amerika Serikat.

Dalam pernyataannya, Trump juga mengklaim bahwa kebijakan tarif yang telah diberlakukan sebelumnya telah menghasilkan pendapatan sekitar 129 miliar dolar AS (setara dengan sekitar Rp2 kuadriliun) bagi pemerintah AS, dan jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah.

Sebelumnya, pada Kamis lalu, Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan perdagangan dengan China pada Rabu (25/6). Ia juga mengisyaratkan bahwa perjanjian perdagangan serupa dengan India kemungkinan besar akan segera tercapai dalam waktu dekat.

Sebagai bagian dari strategi ekonomi luar negeri AS, Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada 2 April 2025 yang menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen untuk produk-produk impor dari berbagai negara. Tarif lebih tinggi diterapkan terhadap 57 negara yang memiliki defisit perdagangan besar dengan AS.

Kemudian pada 9 April, Trump mengumumkan bahwa tarif terhadap lebih dari 75 negara yang tidak melakukan aksi balasan akan diturunkan menjadi 10 persen selama 90 hari. Masa penangguhan tersebut dijadwalkan berakhir pada 8 Juli 2025 untuk sebagian besar negara, sementara China diberikan kelonggaran hingga 12 Agustus.

Langkah Trump ini menegaskan sikap keras pemerintah AS dalam memperkuat posisi dagang globalnya, sekaligus menjadi sinyal bagi para mitra dagang bahwa Amerika Serikat tidak segan untuk kembali menaikkan tarif jika dianggap perlu demi kepentingan nasional.

Sumber: Sputnik–OANA