Jakarta, tiradar.id – Kapten Luton Town, Tom Lockyer, mengalami momen yang menakutkan saat kolaps di lapangan dalam pertandingan melawan Bournemouth di Vitality Stadium pada bulan Desember yang lalu. Insiden tersebut tidak hanya membuatnya terjatuh, tetapi juga membuatnya merasa akan kehilangan nyawa akibat jantungnya yang berhenti berdetak.
Lockyer, yang memiliki riwayat penyakit jantung, sebelumnya juga pernah mengalami kejadian serupa dalam laga play-off Championship Division di Wembley melawan Coventry City pada musim sebelumnya. Namun, meskipun telah menjalani operasi untuk memasang alat perekam detak jantung, insiden tersebut masih terulang.
Meskipun mengalami pengalaman yang traumatis, Lockyer berhasil bertahan dan kini kondisinya sudah membaik setelah menjalani sejumlah perawatan intensif. Namun, pengalamannya ketika kolaps di lapangan melawan Bournemouth tidaklah mudah baginya.
Lockyer mengungkapkan bahwa insiden tersebut jauh lebih menakutkan daripada sebelumnya. Ketika ia terjatuh, ia merasa pusing dan merasakan kebingungan yang luar biasa. Setelah sadar, Lockyer menyadari bahwa jantungnya sempat berhenti berdetak selama dua menit 40 detik. Ia bahkan merasa pasrah akan takdirnya yang mungkin saja berujung pada kematian.
Namun, berkat cepatnya tindakan paramedis dan dokter klub, Lockyer berhasil diberi pertolongan yang cukup untuk kembali ke kesadaran. Ia merasa lega karena masih diberi kesempatan untuk hidup.
Meskipun demikian, Lockyer sadar bahwa kembali bermain sepak bola tidaklah mudah dan sangat berisiko bagi kesehatannya. Ia sepenuhnya menyerahkan keputusan tersebut kepada pihak medis yang lebih memahami kondisinya.
Kisah perjuangan dan keteguhan Tom Lockyer memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kesadaran akan kondisi kesehatan diri sendiri. Melalui pengalaman yang pahit itu, ia juga mengingatkan kita akan pentingnya upaya penyelamatan dan perawatan medis yang cepat dan efektif dalam situasi darurat.
Sumber: detikcom