Jakarta, tiradar.id – Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Inti Makaryani, S.Gz, menepis salah satu mitos gizi yang menyatakan bahwa penderita diabetes tidak boleh makan nasi sepenuhnya.
Dalam diskusi daring di Jakarta pada hari Senin, Inti menjelaskan bahwa nasi mengandung karbohidrat yang penting untuk tubuh, termasuk glukosa yang baik untuk otak dan energi.
“Tidak disarankan pasien hanya makan buah dan sayur, tapi, nasi tidak. Di dalam nasi itu ada karbohidrat yang tetap diperlukan untuk tubuh, dia ada glukosa yang baik untuk otak dan energi,” ujar Inti.
Nasi dan Penderita Diabetes
Inti menuturkan bahwa penderita diabetes tidak perlu menghindari nasi selama takaran yang dikonsumsi masih dalam batas wajar dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sebagai contoh, jika seseorang membutuhkan 1.700 kilo kalori per hari, maka pada waktu sarapan penderita diabetes dapat mengonsumsi nasi putih sebanyak 100 gram atau setara dengan 3/4 gelas. Jika tidak menginginkan nasi, ada opsi penukar lain seperti roti putih sebanyak 70 gram atau tiga iris.
“Jadi, penukar itu adalah saat kita mengganti makanan dengan kelompok yang sama. Misal saya mau nasi putih, tapi di sana hanya ada roti, itu bisa diganti dengan roti putih untuk pagi hari atau kalau mau singkong rebus, itu juga bisa, jadi disesuaikan dengan kelompok bahan pangannya,” jelas Inti.
Seafood dan Penderita Diabetes
Inti juga menepis mitos yang menyatakan bahwa penderita diabetes tidak boleh memakan seafood (boga bahari). Menurutnya, penderita diabetes boleh mengonsumsi seafood dengan catatan hanya sesekali saja. Ini dikarenakan makanan bahari mengandung protein sekaligus banyak lemak jenuh yang dapat membuat asupan gizi penderita menjadi tidak seimbang.
“Untuk jumlah yang dikonsumsi itu kembali lagi pada anjuran dokter yang menangani, berapa banyak yang diperbolehkan untuk dikonsumsi,” ujar Inti.
Selain jumlah yang diperbolehkan, cara pengolahan seafood juga perlu diperhatikan. Inti menyarankan untuk mengurangi makanan yang digoreng. “Untuk pengolahannya cukup satu makanan saja yang diolah dengan minyak. Misalnya menggunakan minyak zaitun, minyak kelapa atau santan, jadi jumlahnya harus kita hitung dulu berapa banyak yang boleh,” tambahnya.
Konsultasi Gizi untuk Penderita Diabetes
Inti juga menyarankan agar penderita diabetes yang ragu dengan kebutuhan gizi harian mereka untuk melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan berkonsultasi kepada ahli gizi, penderita dapat melakukan penghitungan kalori serta menentukan takaran makan yang sesuai.
Dengan demikian, penderita diabetes tetap bisa menikmati berbagai makanan, termasuk nasi dan seafood, asalkan dalam batas wajar dan sesuai dengan anjuran dokter serta ahli gizi.