Jakarta, tiradar.id – Polusi udara telah menjadi masalah serius yang mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi, dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D., Sp.P(K), FAPSR, FISR, FISQua., dari Rumah Sakit Universitas UI (RSUI) telah memberikan beberapa saran penting kepada masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan pernapasan dan melindungi diri dari efek buruk polusi udara.
1. Menjaga Kualitas Udara
Dokter Irandi menekankan pentingnya mencari informasi terkait kualitas udara sebelum beraktivitas di luar ruangan. Informasi ini dapat dengan mudah ditemukan melalui aplikasi yang menyediakan Air Quality Index (AQI). Hal ini membantu kita untuk memahami seberapa baik atau buruk kualitas udara di lokasi kita.
2. Menggunakan Masker Berkualitas Tinggi
Pada kondisi polusi udara tinggi, disarankan untuk menggunakan masker dengan standar tinggi seperti KN95 atau KF94. Masker ini mampu mengurangi hirupan partikel-partikel berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan pernapasan kita.
3. Bekerja dari Rumah (WFH) dan Ventilasi yang Baik
Jika memungkinkan, WFH adalah pilihan terbaik. Namun, pastikan ruangan tempat Anda bekerja memiliki ventilasi yang baik untuk memastikan aliran udara segar dari luar ruangan dan mengurangi risiko terpapar polusi udara di dalam ruangan.
4. Pertimbangkan Pemasangan Air Purifier
Dalam upaya melindungi kualitas udara di dalam rumah, pemasangan air purifier dapat menjadi solusi. Meskipun manfaatnya masih kontroversial, ini bisa menjadi langkah yang efektif untuk membersihkan udara di dalam ruangan.
5. Konsultasikan dengan Dokter
Seseorang dengan risiko lebih tinggi terhadap dampak polusi udara, seperti mereka yang memiliki riwayat penyakit paru-paru, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter secara rutin. Dokter dapat memberikan rekomendasi tambahan obat dan nasihat kesehatan untuk menjaga kondisi pernapasan yang baik.
6. Hindari Kebiasaan Buruk
Kebiasaan merokok, baik tembakau maupun rokok elektronik, harus dihindari. Kebiasaan ini tidak hanya merugikan kesehatan pernapasan individu, tetapi juga dapat memperburuk kualitas udara lingkungan.
7. Stop Kebiasaan Membakar Sampah
Membakar sampah adalah praktik yang merugikan. Hal ini menghasilkan polusi udara yang lebih berbahaya dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu menghentikan kebiasaan ini.
8. Pertahankan Hidrasi Tubuh
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting. Air minum yang cukup membantu mencegah terjadinya peradangan pada saluran pernapasan dan menjaga keseimbangan tubuh, terutama saat suhu udara meningkat karena pengaruh polusi.
Kesimpulannya, untuk melindungi kesehatan pernapasan kita dan mengatasi polusi udara, penting bagi kita semua untuk menerapkan prokes yang disarankan oleh dokter Irandi. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga kualitas udara yang kita hirup dan melindungi kesehatan kita serta generasi mendatang dari dampak negatif polusi udara. Jadi, mari bersama-sama berkontribusi dalam menjaga udara bersih dan kesehatan pernapasan yang optimal.