Jakarta, tiradar.id – Pemilihan Umum adalah momen penting dalam kehidupan demokrasi suatu negara. Namun, tahukah Anda bahwa isu-isu kecurangan yang terkait dengan Pemilu dapat memicu gangguan mental?
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, menjelaskan bahwa kecurigaan akan kecurangan dalam proses pemilihan dapat mengganggu kesehatan jiwa, baik bagi peserta Pemilu maupun masyarakat secara umum.
Menurut dr. Ashwin, ketika seseorang merasa ada kecurangan dalam proses Pemilu, mereka cenderung merasa tidak puas dan cemas. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan berlebihan, terutama bagi mereka yang sangat memperjuangkan kemenangan pasangan calon tertentu.
Dokter yang juga merupakan lulusan Spesialis Kesehatan Jiwa dari Universitas Indonesia ini menegaskan bahwa gangguan mental tidak memandang status sosial atau posisi politik seseorang.
“Kecemasan dan ketakutan akan kesalahan dalam memilih dapat merusak stabilitas mental seseorang. Ini dapat berdampak buruk bagi negara secara keseluruhan,” ungkap dr. Ashwin dalam sebuah webinar daring yang diikuti di Jakarta, Selasa lalu.
Bagi para calon pemimpin, menjaga stabilitas mental menjadi sangat penting. Stres yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan berlebihan, depresi, bahkan psikosis.
Oleh karena itu, perlu kesadaran bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, terutama dalam konteks kehidupan politik yang penuh tekanan.
Ashwin juga menekankan pentingnya pengelolaan gangguan mental dengan baik. Gangguan seperti kecemasan, depresi, dan psikosis, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat berdampak buruk dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pengenalan dini akan gejala-gejala gangguan mental dan penanganan yang tepat sangatlah penting.
Dalam rangka mendukung kesehatan mental selama proses Pemilihan Umum, Ashwin menyarankan agar masyarakat tidak terlalu stres atau cemas berlebihan terkait hasil Pemilu. Semua pihak harus tetap menjaga kedamaian dan kesejahteraan mental, karena hal itu juga berdampak pada stabilitas negara secara keseluruhan.
Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental adalah bagian integral dari kesejahteraan manusia. Dalam konteks politik, menjaga stabilitas mental adalah kunci bagi para pemimpin dan masyarakat untuk menjalani proses demokrasi dengan baik dan bertanggung jawab.
Dengan demikian, pemahaman akan pentingnya kesehatan mental dalam konteks Pemilihan Umum adalah langkah awal yang penting menuju masyarakat yang lebih sehat secara mental dan emosional.
Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan jiwa kita dan mewujudkan proses demokrasi yang sehat dan bermartabat.
Sumber: ANTARA