Jakarta, tiradar.id – Katarak menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia. Menurut Hospital Director Eka Hospital Bekasi, Liong Ajub, penyakit ini berkontribusi besar terhadap tingginya angka kebutaan di masyarakat. Sesuai dengan data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 80 persen kasus kebutaan disebabkan oleh katarak.
Liong mengimbau masyarakat agar tidak ragu melakukan skrining kondisi mata jika mengalami gangguan penglihatan. Deteksi dini menjadi kunci utama dalam penanganan katarak, karena semakin cepat ditangani, semakin tinggi peluang kesembuhan.
“Lebih cepat ditangani, maka potensi seseorang sembuh dari katarak semakin tinggi. Sehingga jangan ragu untuk segera melakukan skrining bila mengalami gangguan penglihatan,” ujarnya kepada RRI, Selasa (4/2/205).
Penyakit Degeneratif yang Rentan di Usia Lanjut
Liong menegaskan bahwa katarak merupakan penyakit degeneratif yang dapat dialami oleh siapa saja, terutama seiring bertambahnya usia. Umumnya, katarak mulai muncul pada usia 50 tahun ke atas dan semakin rentan terjadi pada usia 60 hingga 80 tahun. Oleh karena itu, jika seseorang mulai merasakan gejala yang membuat mata tidak nyaman, segera lakukan pemeriksaan agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang baru memeriksakan matanya saat kondisinya sudah memburuk. Hal ini tentu tidak dianjurkan, karena semakin lambat ditangani, risiko kebutaan pun meningkat.
“Banyak yang datang untuk berobat saat sudah tidak bisa melihat. Padahal harusnya sejak awal-awal sudah dibawa ke rumah sakit atau dokter,” tambah Liong.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat untuk Pemeriksaan Dini
Katarak bukanlah penyakit yang bisa diabaikan. Meski umumnya menyerang kelompok usia lanjut, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah kebutaan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan penglihatan. Jangan tunggu hingga penglihatan semakin memburuk, segera periksakan mata jika mengalami gangguan penglihatan agar dapat ditangani sejak dini.