Ragam  

Pengamat Komunikasi Digital: Rakyat Indonesia Perlu Teknologi AI untuk Kepentingan Bangsa

Teknologi AI untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045. (Antara/HO-Microsoft Indonesia)

Jakarta, tiradar.id – Seorang Peneliti Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) bernama Firman Kurniawan menyatakan bahwa Indonesia harus memperhatikan kebutuhan masyarakat saat mengembangkan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

Seperti dikutip dari laman Antaranews.com, dikutip Kamis (17/8/2023) Firman mengatakan bahwa negara Indonesia dengan penduduk 278 juta perlu secara serius mempertimbangkan pemanfaatan kecerdasan buatan demi kepentingan bangsa Indonesia sendiri.”

Firman menjelaskan bahwa impor teknologi kecerdasan buatan tidak bisa diterapkan sepenuhnya di Indonesia karena perbedaan fungsi AI dari negara lain tidak selalu sesuai dengan nilai budaya dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Menurut Firman, kita tidak dapat mengadopsi teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan di negara-negara seperti Jerman atau Jepang secara sepenuhnya. Karena perbedaan masyarakat, pola, dan algoritma, teknologi tersebut tidak selalu cocok dengan keadaan di Indonesia.”

Baca Juga:  Uni Eropa Setujui Undang-Undang AI dengan Pendekatan Berbasis Risiko

“Firman menambahkan bahwa bahasa-bahasa beragam di Indonesia, termasuk bahasa daerah dari Sabang hingga Merauke, sulit dipahami oleh mesin buatan dari luar negeri seperti Amerika, Inggris, Jerman, atau Jepang.”

Karena itu, Firman berpendapat bahwa Indonesia perlu memiliki lembaga yang khusus mengkaji, merencanakan, dan menerapkan teknologi AI yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.

Berbeda dengan negara maju yang menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi produksi tanpa tergantung pada tenaga manusia karena jumlah penduduk yang terbatas, Indonesia dengan populasi yang lebih besar harus menghindari potensi penurunan lapangan kerja akibat penggunaan teknologi AI.

Firman juga menekankan pentingnya pendidikan kepada masyarakat mengenai penggunaan AI agar Indonesia siap sepenuhnya dalam mengadopsi teknologi tersebut.

Baca Juga:  Inilah Tren dan Prediksi Ancaman Siber yang Akan Mendominasi di Wilayah Asia Tahun 2024

Dia menyatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi AI, tetapi perlu diikuti oleh perencanaan dan evaluasi yang matang serta koordinasi yang baik.

“Firman juga mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki sosok seperti Elon Musk sebagai pemimpin teknologi yang merancang arah pengembangan teknologi AI dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan dan strategi untuk mencapainya.”

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat menyampaikan rincian APBN tahun 2024 dan nota keuangannya, menyebutkan tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.

Dia berpendapat bahwa digitalisasi dan kecerdasan buatan akan dominan dalam ekonomi global dan Indonesia, sehingga pemanfaatan teknologi dengan strategi yang tepat bisa memberikan manfaat yang signifikan.

Baca Juga:  Inilah 7 Tanda-Tanda Akhir Zaman Menurut Hadits

“Presiden menyampaikan bahwa perkembangan digitalisasi dan kecerdasan buatan akan menjadi semakin penting dalam perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Adopsi teknologi dengan strategi yang tepat bisa memberikan manfaat yang besar.”

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Indonesia perlu kembangkan AI yang sesuai kebutuhan masyarakat