Ragam  

Pentingnya Kebiasaan Minum Air Putih untuk Mencegah Penyakit Ginjal

Jakarta, tiradar.id – Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr. Pringgodigdo Nugroho, mengingatkan bahwa kurangnya kebiasaan minum air putih dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. Hal ini bukan terjadi secara langsung, melainkan akibat kekurangan cairan kronik yang bisa menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal secara bertahap.

Pada acara jumpa pers World Kidney Day 2025 di Jakarta, Rabu lalu, Pringgodigdo menjelaskan bahwa dehidrasi parah dapat memicu berbagai gangguan ginjal, seperti infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembentukan batu ginjal.

“Biasanya gejala muncul secara bertahap dan berkaitan dengan penyakit lain. Misalnya, seseorang yang sering mengalami infeksi saluran kemih berulang akibat kekurangan cairan lebih berisiko mengalami peradangan ginjal. Selain itu, batu ginjal dapat terbentuk karena tingginya konsentrasi zat-zat pembentuk batu akibat kurangnya asupan cairan,” jelasnya.

Baca Juga:  Mengenali Depresi pada Remaja, Lebih dari Sekadar Sedih

Penyakit Ginjal pada Generasi Muda

Lebih lanjut, Pringgodigdo menyoroti bahwa penyakit ginjal yang dialami generasi muda tidak hanya disebabkan oleh gaya hidup, tetapi juga oleh faktor imunologis. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Penyakit Ginjal Kronis (PGK), yaitu kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara progresif dan perlahan.

Ginjal manusia memiliki jutaan unit penyaring yang disebut nefron. Ketika sebagian nefron mengalami kerusakan, fungsinya masih bisa digantikan oleh nefron yang sehat. Namun, jika kerusakan terus berlanjut, seluruh nefron dapat terganggu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran Misinformasi Jelang Pemilu 2024, WhatsApp Lakukan Sejumlah Strategi

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan PGK adalah sifatnya yang sering kali tidak terdeteksi hingga fungsi ginjal sudah turun hingga 10 persen dari kapasitas normal. Penyakit ini bersifat irreversible atau tidak dapat pulih sepenuhnya, namun perkembangannya dapat diperlambat jika dideteksi sejak dini.

Pentingnya Deteksi Dini

Pringgodigdo menegaskan bahwa semakin cepat penyakit ginjal terdeteksi, semakin besar peluang untuk memperlambat perkembangannya. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah dan urine secara rutin guna mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada ginjal sebelum berkembang menjadi gagal ginjal.

Baca Juga:  Pentingnya Asupan Gizi Tepat untuk Mencegah Stunting pada Balita

Menjaga kebiasaan minum air putih yang cukup setiap hari menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan ginjal. Dengan begitu, risiko penyakit ginjal akibat dehidrasi dapat diminimalkan, serta kesehatan tubuh secara keseluruhan tetap terjaga.