Ragam  

Waspada! Memiliki Lemak Berlebih Beresiko Terkena Alzheimer

Ilustrasi - Seseorang dengan lemak di perut. ANTARA/Pixabay.

Jakarta, tiradar.id – Memiliki lemak perut tidak hanya menjadi masalah estetika, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan. Sebuah studi baru dari Washington University School of Medicine Amerika Serikat menyatakan bahwa lemak perut viseral, terutama pada usia paruh baya, dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer, penyebab umum dari demensia.

Lemak viseral, yang terletak di dalam rongga perut, sebenarnya berfungsi untuk melindungi organ-organ di perut, seperti hati, pankreas, dan usus. Tetapi, ketika jumlahnya berlebihan, lemak ini dapat menyebabkan perut buncit dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, obesitas, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin. Lemak viseral terakumulasi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak kalori dan kurang berolahraga.

Baca Juga:  Mengenal 10 Ciri-ciri Orang yang Akan Meninggal Menurut Medis

Para peneliti menemukan bahwa lemak perut viseral memiliki keterkaitan dengan perubahan pada otak yang berkaitan dengan Alzheimer. Hal ini dapat membantu dalam memprediksi risiko penyakit Alzheimer bahkan 15 tahun sebelum gejala awal muncul.

Studi ini melibatkan 54 partisipan yang secara kognitif sehat berusia antara 40 hingga 60 tahun. Volume otak peserta diukur menggunakan MRI, dan keberadaan amiloid dan tau (protein di otak terkait Alzheimer) ditentukan melalui pemindaian tomografi emisi positron (PET).

Baca Juga:  Menara Kujang Sapasang di Jatigede Sumedang Akan Diresmikan 13 Agustus 2023

Para peneliti mengidentifikasi hubungan antara lemak perut, faktor-faktor seperti indeks massa tubuh, obesitas, resistensi insulin, dan jaringan adiposa perut. Studi ini juga menemukan keterkaitan antara lemak perut yang lebih tinggi dan peningkatan peradangan otak, yang dihubungkan dengan peningkatan risiko Alzheimer.

Menurut peneliti Cyrus A. Raji, “Studi ini menyoroti mekanisme utama di mana lemak tersembunyi dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Perubahan otak terkait terjadi sejak usia 50 tahun, rata-rata 15 tahun sebelum gejala kehilangan memori awal Alzheimer muncul.” Lebih menarik, temuan ini ternyata lebih signifikan pada pria dibandingkan wanita.