Jakarta, tiradar.id – Makanan bukan hanya tentang mencukupi nutrisi tubuh, tetapi juga tentang menjaga keamanan pangan. Konsumsi makanan yang tercemar dapat berpotensi menyebabkan keracunan makanan, yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan kita.
Keracunan makanan bisa mencakup gejala-gejala mulai dari yang akut seperti diare, mual, muntah, hingga dampak kronis yang bisa berujung pada kanker bahkan kematian.
Untuk mencegah keracunan makanan, penting bagi kita untuk memahami faktor-faktor penyebabnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Keamanan Pangan Menurut WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa keamanan pangan meliputi persiapan, penanganan, dan penyimpanan makanan untuk mencegah kontaminasi oleh bahan fisik, biologis, dan kimia. Tujuan utama dari keamanan pangan adalah mencegah makanan terkontaminasi oleh benda asing, baik itu bahan fisik, biologis, atau kimia.
Penyebab Keracunan Makanan yang Beragam
Penyebab keracunan makanan dapat bervariasi. Salah satunya adalah mikroba yang dapat memproduksi racun dan masuk ke dalam tubuh kita. Efeknya bisa mulai dari diare hingga kondisi yang lebih serius seperti disentri atau bahkan kematian.
Faktor lain adalah cemaran kimia, termasuk pestisida yang mungkin terdapat pada sayuran atau buah, serta penggunaan zat kimia dalam proses pengawetan bahan segar.
Bahan makanan tambahan seperti pengawet atau pemanis buatan juga dapat menjadi sumber cemaran kimia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencuci sayur dan buah dengan bersih sebelum mengolah dan mengonsumsinya guna menghindari sisa pestisida.
Pentingnya Penyimpanan dan Pengolahan yang Tepat
Makanan yang matang sekalipun dapat menyebabkan keracunan makanan jika tidak disimpan, diolah, atau dimasak dengan benar. Makanan yang dimasak harus disimpan pada suhu yang tepat agar bakteri tidak dapat berkembang biak dengan cepat.
Kontaminasi silang juga merupakan risiko, terutama saat makanan bersentuhan dengan permukaan atau alat yang mungkin terkontaminasi oleh kuman patogen.
Oleh karena itu, kita sebaiknya menyimpan bahan makanan dalam wadah plastik yang tertutup dan memasukkannya ke dalam kulkas jika tidak akan segera dimasak.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa beberapa makanan memiliki batas waktu tertentu untuk dikonsumsi setelah dimasak. Proses pemasakan yang tidak tepat, seperti daging yang tidak dimasak pada suhu yang cukup tinggi, dapat menyebabkan bakteri berbahaya seperti E.coli atau Salmonela tetap hidup dalam makanan. Misalnya, telur yang masih mentah atau kurang matang saat dimasak juga dapat membawa risiko salmonela.
Menghindari keracunan makanan merupakan prioritas penting dalam menjaga kesehatan kita. Dengan memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, kita dapat menjaga keamanan pangan dalam hidup sehari-hari.
Mulai dari memastikan kebersihan bahan makanan, pengolahan yang tepat, hingga penyimpanan yang aman, semua langkah ini merupakan bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa makanan yang kita nikmati tidak hanya lezat tetapi juga aman untuk dikonsumsi.