Peran Orang Tua dalam Mencegah Anak Terjerumus ke Dalam LGBT

Ilustrasi Keluarga | Photography Maghradze PH (pexels.com)

Jakarta, tiradar.id – Isu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir. Di Indonesia, masalah ini juga tidak luput dari perbincangan, terutama dalam konteks pendidikan dan pembentukan nilai-nilai pada generasi muda. Dalam menghadapi fenomena ini, peran orang tua memiliki peran sentral dalam menjaga anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam arus LGBT.

Ketua Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Rodman Tarigan, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendidik dan membimbing anak-anak, terutama ketika mereka memasuki fase remaja. Dalam seminar daring “Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial”, Dr. Rodman menekankan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab untuk membimbing pergaulan anak, terutama dalam fase penting ini.

Dr. Rodman menyatakan bahwa identitas gender pada anak sudah mulai terbentuk pada usia 3 tahun. Namun, faktor lingkungan dapat memengaruhi perubahan identitas gender anak. Oleh karena itu, peran orang tua dalam menjaga hubungan anak dengan lingkungan sekitar menjadi sangat penting. Pada usia remaja, yang berkisar antara 10 hingga belasan tahun, anak-anak akan mencari identitas mereka. Ini adalah fase kritis di mana bimbingan dan pengarahan orang tua sangat dibutuhkan.

Baca Juga:  Benarkan Sering Minum Soda Saat Hamil Bisa Membuat Bayi Autis?

Namun, banyak remaja cenderung mencari jawaban dari teman sebaya dan media digital. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan informasi yang akurat dan sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama kepada anak-anak mereka. Perlunya pengenalan nilai-nilai budaya dan agama sejak dini akan membantu anak-anak dalam mengambil keputusan dan memahami identitas gender mereka dengan lebih baik.

Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, juga menegaskan pentingnya memahami landasan negara Pancasila yang mengedepankan nilai ketuhanan. Indonesia memiliki keragaman agama dan budaya, dan semuanya menolak LGBT. Hal ini mencerminkan pentingnya menanamkan nilai-nilai religius dan budaya kepada anak-anak sejak dini, sehingga mereka memiliki pegangan kuat untuk menghindari penyimpangan seperti LGBT.

Baca Juga:  SMPN 1 Tambakdahan Sosialisasikan Pencairan Bantuan KIP 2024 Tahap 1

Peran orang tua dalam mencegah anak-anak terjerumus ke dalam LGBT tidak hanya membantu menjaga nilai-nilai budaya dan agama, tetapi juga melindungi masa depan negara. Dampak negatif dari fenomena LGBT bisa merusak struktur sosial dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, mendidik anak-anak dengan nilai-nilai yang kuat dan mendukung adalah tugas yang penting dan mendesak.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, mengedukasi dan membimbing anak-anak dengan pendekatan yang seimbang antara tradisi dan realitas modern adalah kunci dalam menciptakan generasi yang kuat secara mental dan sosial. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam hal ini, dan melalui pendidikan yang bijaksana, mereka dapat membantu mencegah anak-anak terjerumus dalam penyimpangan yang merugikan seperti LGBT.

Baca Juga:  Tips Memasak Daging Ayam Agar Empuk dan Renyah

Sumber: ANTARA