Masyarakat dan Ranting Anshor Desa Sukatani Berdo’a di “Jalan Maut”

Pengurus Ranting Anshor Desa Sukatani dan Warga kampung Bojongsari Desa Sukatani Kecamatan Compreng, menggelar do'a bersama di ruas "jalan maut" yang sudah menelan banyak korban jiwa (foto: dokumen Anshor Compreng)

Subang, tiradar.id- Sudah kali ke empat, ruas Jalan Towang Bojongsari Desa Sukatani Kecamatan Compreng menelan korban jiwa, hingga untuk kelancaran dan keselamatan para pengendara yang melewati “jalan maut” tersebut, Pengurus Ranting Gerakan Pemuda (GP) Anshor Desa Sukatani beserta masyarakat setempat, mengadakan mujahadah, dzikir dan do’a bersama, Jum’at (5/5/2023).

Ketua PAC Anshor Kecamatan Compreng, Rosid AF Satibi, mengatakan, korban tiga kecelakaan sebelumnya, meninggal di rumah sakit, sementara untuk korban kecelakaan terakhir, yang terjadi pada Jum’at malam Sabtu (28/4/2023) dua orang meninggal dunia di tempat.

“Yang meninggal kemarin, orang yang baru pulang dari sawah, melawan orang yang mau pulang ke Bojong gambar, Bojonegara kecamatan Tambak Dahan. Dua motor adu domba,” ujar Rosid, menceritakan kronologis, dan alasan dilakukannya mujahadah, dzikir dan do’a bersama.

Baca Juga:  Indahnya Berbagi Takjil Ramadhan, Satlantas Polres Purwakarta Bagikan 150 Paket Takjil

Sementara Ketua pelaksana kegiatan, Mufidin mengatakan, mujahadah, dzikir dan do’a bersama tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dengan waktu dan tempat yang berbeda, sesuai dengan arahan salah satu tokoh masyarakat yang dituakan di Kampung Bojongsari.

“Kami mendoakan para leluhur, para sesepuh yang telah meninggalkan kita terlebih dahulu, dan khususnya kegiatan ini ditujukan untuk keselamatan para pengendara yang lewat towang Bojongsari agar tidak terjadi lagi kecelakaan dan merenggut korban jiwa,” ujar Mufidin.

Baca Juga:  Insiden Jatuhnya Kanopi di Stasiun Yogyakarta Akibat Cuaca Ekstrem

Kepala Desa Sukatani, Abdurrahman dalam sambutannya berharap, kegiatan mujahadah, dzikir dan do’a bersama bisa mendatangkan keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat Bojongsari khususnya, umumnya seluruh warga manapun yang lewat jalan towang Bojongsari.

“Mudah-mudahan, tidak lagi terjadi kecelakaan di ruas jalan ini,” harapnya.

Pengurus Ranting GP Anshor Desa Sukatani, Ahmad Ropik mengatakan, kejadian kecelakaan di “jalan maut” towang Bojongsari, imbasnya bukan hanya kepada korban atau keluarga korban saja, namun juga berdampak negatif terhadap masyarakat Bojongsari.

“Sosial ekonomi masyarakat di Bojongsari juga kena dampak, paska kecelakaan yang merenggut dua korban jiwa sekaligus, mengakibatkan masyarakat enggan untuk keluar atau masuk ke kampung kami, kalau malam menjelang,” ujar Ahmad.

Baca Juga:  Subang Darurat DBD, 22 Warga Meninggal Akibat Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti

Dengan adanya mujahadah, dzikir dan do’a bersama, harapan Ahmad sama dengan harapan kepala Desa Sukatani dan warga masyarakat lainnya di Desa Sukatani, jalan Towang Bojongsari menjadi normal dan tidak ada korban lagi.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun tiradar.id dari Ketua PAC Anshor Kecamatan Compreng, Rosid AF Satibi, selain merenggut korban jiwa, di ruas jalan Towang Bojongsari, sering terjadi kecelakaan, ada yang mengalami luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia.(***)