PD DMI Kabupaten Cirebon Masa Khidmat 2023-2028 Resmi Dilantik

Pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Cirebon. (foto: A.Effendi/tiradar.id)

Penulis: A. Effendi

Cirebon, tiradar.id- Pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Cirebon masa khidmat 2023-2028, resmi dilantik oleh Ketua PD DMI Jawa Barat, KH. Ahmad Sidik, di Pendopo rumah dinas bupati jalan RA. Kartini, Kota Cirebon, Selasa (28/2/2023).

Dalam sambutannya, Bupati Cirebon, H.Imron mengatakan, DMI merupakan sebuah organisasi besar yang membawahi seluruh masjid yang ada. Dia menambahkan, masjid adalah sentral atau pusat suatu perubahan peradaban manusia bukan saja untuk sekedar soal agama.

Ia menceritakan, pertama kali hijrah, sebelum sampai di Madinah, Rasulullah mendirikan masjid, bukan rumah, pasar atau lainnya. “Karena masjid adalah milik umat muslim, selain sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai tempat bermusyawarah, baik untuk masalah agama, sosial serta kesejahteraan umat,” kata Imron, Selasa (28/02/2023).

H. Imron berharap, pengurus DMI mampu memposisikan masjid sebagai perekat bangsa. ” Jangan sampai dijadikan alat oleh orang-orang yang akan merusak tatanan fungsi dan masjid,” tuturnya.

Baca Juga:  Kejagung Tegaskan Tidak Ada Politisasi dalam Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka Kasus Korupsi Importasi Gula

Sebagai pengurus masjid, menurut Imron, mereka harus memiliki ilmu serta wawasan yang luas, apalagi tambah Imron, sekarang adalah tahun politik. sebab, menurut Imron, kalau pengurus masjid tidak memiliki ilmu, justru nantinya bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi maupun golongan.

“Tapi kalau pengurus masjid itu memiliki ilmu serta wawasan yang luas maka tentunya dia bisa memberikan nasehat-nasehat,”tutup Imron.

Sementara itu Ketua DMI Kabupaten Cirebon, KH. Muhammad bin Jafar menyampaikan, masjid memiliki posisi penting bagi umat manusia, terutama umat Islam. Masjid menjadi tempat munajat kepada Allah SWT dan juga bukti menjadi keimanan seseorang.

“Ini menjadi komitmen kita untuk selalu berpikir untuk kemajuan dan kemakmuran masjid secara umum,” kata Kiai Muhammad.

Baca Juga:  Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Guncang Kota Gorontalo, BMKG Himbau Masyarakat Tetap Tenang

Ia menjelaskan, masjid juga sebagai tempat pusat dakwah, pendidikan, diskusi, seminar dan lainnya. Pihaknya juga mengajak semua stakeholder untuk menata kembali. Pertama, secara administrator mengaktifkan kembali SK-SK karena DMI yang sudah lama vakum.

“Sebab, banyak SK-SK kecamatan yang sudah saatnya untuk diperbaharui,” ucapnya.

Yang kedua, menurut Kiai Muhamad, bagaimana DMI menjadi perekat umat terutama menghadapi dua tahun politik, sebab, menurutnya, jangan sampai masjid menjadi tempat politik identitas.
“Ibaratnya jangan sampai ada kasus,baru ada tindakan,” ucapnya.

Selain itu, kiai Muhamad juga mengatakan, kedepannya, akan dilaksanakan pelatihan tatacara memberikan pemahaman-pemahaman tentang kebhinekaan, tentang masalah-masalah sosial, bukan hanya murni keagamaan tapi juga nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaanya supaya Kabupaten Cirebon tetap kondusif.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Hari Ini, Selasa 20 Februari: Subang Diguyur Hujan

“Yang terakhir kita juga meminta dukungan kepada insan pers, keberhasilan program kami berkat insan pers atau wartawan. Supaya kita menyebarkan kepositifan yang bersama. Kita sinergitas dengan pak bupati dengan baznas dengan polresta terutama terkait pelatihan khotib-khotib,” katanya.

Pelantikan tersebut, selain dihadiri oleh Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi, juga hadir Wakil Bupati Hj.Wahyu Tjiptaningsih serta jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, para kiai, unsur ormas keagamaan dan perwakilan pondok pesantren.