Ragam  

Kemenkes Tekankan Pentingnya Literasi dan Penyaringan Informasi di Media Sosial untuk Kesehatan Mental

Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi dalam acara bertema kesehatan mental yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (11/10/2024). ANTARA/Adimas Raditya.

Jakarta, tiradar.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan pentingnya literasi dan kemampuan menyaring informasi di media sosial agar masyarakat dapat menjaga kesehatan mental. Hal ini disampaikan oleh Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, Imran Pambudi, dalam sebuah wawancara dengan media di Jakarta, Jumat.

Menurut Imran, saat ini masyarakat dihadapkan pada jumlah informasi yang sangat besar, terutama melalui media sosial. Hal ini bisa menjadi tantangan, karena tidak semua informasi yang tersebar dapat dipercaya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki literasi yang baik dan bisa menyaring informasi yang relevan serta bermanfaat.

“Kita sekarang terlalu banyak informasi. Kita justru perlu literasi dan menyaring informasi mana yang perlu kita dapatkan, karena ada bermacam-macam di media sosial,” ujar Imran.

Baca Juga:  Persib Bandung Juara Liga 1 Indonesia 2023/2024, Penjabat Gubernur Jabar Sampaikan Apresiasi

Imran juga menyebutkan bahwa media sosial diidentifikasi sebagai salah satu pemicu utama masalah kesehatan mental. Banyak orang mengalami stres karena terpengaruh gaya hidup mewah atau prestasi yang dipamerkan di media sosial, yang seringkali tidak sesuai dengan realitas.

Faktor lain yang turut memicu masalah kesehatan mental adalah kondisi finansial yang semakin menurun di tengah masyarakat. Imran mengimbau agar masyarakat tidak membandingkan kondisi keuangan atau kesejahteraan mereka dengan orang lain.

“Orang mudah terpicu dengan prestasi orang lain. Hal-hal seperti ini membuat literasi untuk menyaring informasi menjadi penting, sehingga kita tidak mudah stres dan tetap sehat secara mental,” tambahnya.

Baca Juga:  Tips Sehat Berbuka Puasa dan Sahur bagi Penderita Diabetes dari Ahli Gizi

Kemenkes sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan kesehatan mental di Indonesia. Upaya tersebut meliputi tindakan preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif. Kegiatan ini ditujukan kepada orang tua dan anak-anak, di mana orang tua diberikan pembekalan tentang pengasuhan positif agar dapat memberikan dukungan yang baik bagi anak-anak mereka.

Secara umum, program ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon ibu memiliki kebahagiaan dan kesehatan mental yang baik. Selain itu, upaya rehabilitasi terhadap luka psikologis juga dilakukan di berbagai kelompok masyarakat, termasuk di sekolah, perguruan tinggi, dan tempat kerja.

Imran menekankan pentingnya memberikan dukungan emosional kepada individu yang mengalami masalah kesehatan mental agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi gangguan jiwa. “Jika ada orang yang merasa tidak sedang baik-baik saja, mereka harus tahu kepada siapa mereka bisa bercerita atau mencari bantuan,” jelasnya.

Baca Juga:  Tidak Hanya Enak, Buah Mangga Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan

Melalui langkah-langkah ini, Kemenkes berharap masyarakat Indonesia dapat memiliki kesadaran yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di era digital yang penuh dengan informasi beragam.