Ragam  

Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel di IKN Nusantara Sudah Dilakukan

Petugas berjalan di samping gerbong Autonomous Rail Rapid (ART) atau kereta otonom tanpa rel saat uji kelayakan di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (5/8/2024). Kereta otonom tersebut akan beroperasi di IKN sebelum peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang berfungsi sebagai pengumpan dan sebagai mobilitas di area Sumbu Barat, Sumbu Timur, dan sejumlah tempat lain. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Jakarta, tiradar.id – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menyambut uji coba kereta otonom tanpa rel, atau Autonomous Rail Rapid (ART). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap bahwa ART akan menjadi ikon baru dalam sistem transportasi di IKN.

Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa uji coba ART dimulai pada hari Senin, 5 Agustus 2024. Dia menekankan bahwa ART, yang tidak memerlukan rel tradisional dan sebaliknya mengidentifikasi marka jalan, memiliki potensi untuk menjadi simbol transportasi di IKN.

“Dari Agustus hingga Desember 2024, Indonesia akan mendapatkan uji coba gratis dari China Railway Rolling Stock Corporation [CRRC]. Ke depan, kami berencana menggunakan skema pembelian layanan,” ujar Budi melalui akun Instagram resminya.

Baca Juga:  Satelit SATRIA-1 Siap Layani 37.000 Titik Fasilitas Publik di Indonesia

Kereta otonom ini merupakan bagian dari pengiriman kedua yang tiba di IKN. Kereta pertama tiba pada 27 Juli 2024 melalui Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) di Balikpapan. Pengiriman kedua, yang tiba di Pelabuhan Semayang Kota Balikpapan pada 1 Agustus 2024, menggunakan kapal MV UHL Fierce yang berangkat dari Qingdao, Provinsi Shandong, China.

ART dikembangkan oleh CRRC dan diperkenalkan pertama kali pada Oktober 2017 di Zhuzhou, Provinsi Hunan, China. Moda transportasi ini mulai beroperasi pada 2018 dan kini telah mencapai IKN. Setiap rangkaian ART terdiri dari tiga hingga lima gerbong, dengan kapasitas penumpang mencapai 300 hingga 500 orang, dan kecepatan maksimum 70 km/jam.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Tidak Ingin Memaksakan Kepindahan ASN ke IKN jika Belum Siap

Keunikan ART terletak pada cara operasinya. Berbeda dengan kereta konvensional yang berjalan di rel, ART beroperasi di jalan raya menggunakan lintasan virtual yang ditentukan oleh sistem. Kereta ini dilengkapi dengan sensor dan radar di seluruh sudutnya, memungkinkan operasi tanpa awak dan deteksi lintasan virtual serta kondisi jalan. Sistem persinyalan ART memprioritaskan kereta pada jalan raya dengan memberi instruksi pada lampu lalu lintas 100 meter sebelum tiba, sehingga mengurangi hambatan lalu lintas.

Sebagai moda transportasi berbasis listrik, ART menggunakan baterai yang dapat diisi dengan daya cepat. Setiap stasiun akan dilengkapi dengan perangkat pengisian daya dengan kapasitas maksimum 1000 Ampere, yang memungkinkan kereta menempuh jarak hingga 25 km dengan pengisian daya selama 10 menit.

Baca Juga:  OIKN Inisiasi Pembuatan Panduan Smart Building Berstandar Internasional

Dengan keunggulan ini, ART diharapkan dapat menjadi solusi transportasi modern yang efisien dan inovatif di IKN Nusantara.