Mengangkat Budaya Sunda, Menparekraf Berikan Apresiasi Pada Musisi Sara Fajira

Musisi Sara Fajira bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno. (ANTARA/HO)

Jakarta, tiradar.id – Sandiaga Salahudin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) memberikan penghargaan kepada musisi Sara Fajira yang membuat karya terbaru berjudul “Mantra Surugana” lantaran mempromosikan kebudayaan lokal dari daerah Bumi Pasundan.

“Saya sangat kagum dan semoga ini memotivasi para pelaku kreatif lainnya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi,” ujar Sandi seperti dikutip dari laman Antaranews.com, Senin (29/5/2023).

Sandiaga Uno menilai bahwa karya Sara Fajira yang telah dibuat untuk menjadi Original Soundtrack (OST) dari film horor dengan judul yang sama tersebut mengandung banyak unsur budaya Indonesia.

Tidak hanya menggunakan Bahasa Sunda, lagu yang dibuat Sara Fajira juga diiringi dengan sejumlah alat musik khas Pasundan seperti karinding, tarawangsa (rebab), dan kendang Sunda.

Baca Juga:  Masih Thalaq Satu, Apa yang Bisa Dilakukan Suami Istri?

Tidak hanya itu, sebagai seniman yang ingin menampilkan budaya Sunda Sara Fajira juga menampilkan unsur Sunda lainnya yakni tulisan Sunda yang ditampilkan dalam video klip tersebut.

Sebagai bentuk penghargaan kepada musisi tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan kolaborasi untuk membantu produksi album serta mempromosikan single “Mantra Suragana”.

Selanjutnya, Sara juga akan memperkenalkan lagu ini kepada penggemarnya melalui “Tour Mantra” yang diadakan di tujuh kota di Indonesia.

“Mantra Surugana” merupakan lagu tema yang dibuat khusus untuk film yang diproduksi oleh Peregrine Studios dan Adhya Pictures dengan judul yang sama.

Lagu tersebut terinspirasi dari sebuah mantra di Jawa Barat yang seringkali mengganggu dan membawa keburukan dalam kehidupan seseorang.

Baca Juga:  Kepunahan Bahasa Daerah di Indonesia: Tantangan dalam Pelestarian Kearifan Lokal

Dengan durasi 3.38 menit, lagu ini berhasil menciptakan suasana yang menegangkan yang cocok untuk mengiringi film bergenre horor tersebut.

Ringkasnya, film “Mantra Surugana” menceritakan tentang bangkitnya sosok iblis yang terpanggil melalui mantra dan kutukan yang menghantui seorang wanita bernama Tantri (diperankan oleh Sitha Marino).

Sebagai mahasiswa baru yang tinggal di asrama kampusnya, Tantri tidak pernah menyangka bahwa ia akan terlibat dalam kengerian mantra dan kutukan dari masa lalunya.

Kutukan itu akhirnya membangkitkan Iblis Surugana yang meminta korban nyawa. Mampukah Tantri bertahan dari teror yang menakutkan ini? Film “Mantra Surugana” direncanakan akan tayang pada Juli 2023.

Baca Juga:  Sebanyak 11 Sertifikat HAKI Komunal Telah Berhasil Dikantongi Pemkab Bangka

Sementara itu, single “Mantra Surugana” karya Sara Fajira sudah dapat didengarkan melalui berbagai platform streaming digital populer. (*)

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Menparekraf apresiasi karya Sara Fajira karena angkat budaya lokal