Jakarta, tiradar.id – Polytron, perusahaan elektronik lokal yang sebelumnya dikenal lewat produk elektronik rumah tangga dan motor listriknya, kini resmi masuk ke pasar mobil listrik roda empat dengan meluncurkan dua model terbarunya: Polytron G3 dan G3+. Peluncuran ini dilakukan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-50 perusahaan, menandai babak baru Polytron dalam industri otomotif nasional.
Dalam acara peluncuran yang digelar di Jakarta, Commercial Director Polytron Tekno Wibowo mengungkapkan bahwa peluncuran ini adalah langkah serius perusahaan dalam mendalami pasar kendaraan listrik. “Hari ini tepat di ulang tahun Polytron ke-50 tahun, momen tepat untuk meluncurkan mobil listrik pertama kami Polytron G3 dan G3+, mobil ini bisa dideskripsikan dalam tiga kata kunci yaitu smart (pintar), luxury (mewah), dan freedom (kebebasan),” ujar Tekno.
Polytron G3 dan G3+ merupakan mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) berjenis SUV yang ditenagai oleh baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh. Mobil ini menggunakan penggerak roda depan dan mampu menghasilkan tenaga puncak sebesar 150 kW (setara 201 hp) serta torsi maksimum 320 Nm. Daya jelajah mobil ini diklaim mencapai 402 km berdasarkan standar CLTC.
Untuk memudahkan konsumen, Polytron menawarkan dua skema kepemilikan kendaraan. Pertama adalah skema subscription, di mana konsumen membeli mobil tanpa baterai dan menyewanya secara bulanan. Harga untuk G3 dalam skema ini dimulai dari Rp299 juta, sementara G3+ dibanderol Rp339 juta (on the road Jabodetabek). Biaya sewa baterai ditetapkan Rp1,2 juta per bulan dengan batas pemakaian 1.500 km. Jika melebihi batas, konsumen akan dikenakan biaya tambahan Rp800 per kilometer.
Skema kedua adalah pembelian penuh (non-subscription), termasuk kepemilikan baterai. Harga G3 dengan skema ini adalah Rp419 juta, sementara G3+ dijual seharga Rp459 juta (OTR Jabodetabek).
Dalam hal purna jual, Polytron memberikan jaminan menyeluruh, termasuk garansi kendaraan selama 5 tahun atau 150.000 km, bantuan darurat 24/7, gratis charger portabel, serta V2L (vehicle-to-load) charger. Tak hanya itu, perusahaan juga memberikan jaminan harga jual kembali sebesar 70 persen setelah 3 tahun pemakaian.
Khusus untuk baterai, Polytron memberikan garansi hingga 8 tahun untuk pembelian non-subscription. Sementara dalam skema subscription, baterai akan diganti tanpa batas usia pakai selama masa langganan masih aktif.
Menariknya, model G3 dan G3+ ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok, Skyworth Group, dan merupakan versi rebranding dari Skyworth EV K.
Tekno menambahkan bahwa pemesanan untuk mobil listrik ini telah dibuka, dengan pengiriman ke konsumen dijadwalkan mulai Juli 2025.
Langkah strategis Polytron ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi dan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Apakah ini akan memicu persaingan baru di pasar mobil listrik nasional? Waktu yang akan menjawab.