Jakarta, tiradar.id – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa instansinya telah siap untuk melawan berbagai konten yang tidak benar (hoaks) dan juga radikalisme yang ada di dunia digital menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
Tindakan ini diambil oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan tujuan memastikan bahwa Pemilu berlangsung dengan produktifitas dan kesehatan yang baik bagi masyarakat Indonesia.
Budi mengatakan bahwa mereka akan melakukan diskusi dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi konten yang merupakan hoaks serta narasi-narasi yang memiliki ciri-ciri radikalisme. Pernyataan ini disampaikannya dalam suatu pengumuman pers pada hari Kamis (10/9/2023).
Dia dengan sungguh-sungguh berkomitmen untuk mengkoordinasikan langkah bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya, agar konten-konten berunsur negatif tidak mengganggu ketenangan di dunia digital menjelang perhelatan demokrasi tahun 2024.
Salah satu tindakan yang diambil adalah kolaborasi dengan Kementerian Agama untuk mengatasi konten-konten yang memiliki unsur radikalisme. Budi menjelaskan bahwa dia akan bertemu dengan perwakilan dari Kementerian Agama untuk membahas hal ini, dan jika diperlukan, mereka juga akan memblokir konten-konten tersebut. Tujuannya adalah untuk menjaga agar lingkungan publik di dunia digital menjadi lebih sehat dari hoaks serta konten-konten yang bisa memecah belah kesatuan bangsa.
Lebih lanjut, menurut Budi, tujuan utama dari penyelenggaraan Pemilu adalah untuk menyatukan seluruh warga negara Indonesia dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas demokrasi. Dia mengajak masyarakat untuk turut serta serta berperan aktif dalam menjaga dunia digital tetap aman dan sehat dengan menyebarkan konten-konten yang positif.
Pemerintah juga berjanji untuk menjaga lingkungan digital dengan cara yang manusiawi, sehingga menciptakan suasana yang tenang menjelang Pemilu 2024.
Budi menyimpulkan dengan menyatakan bahwa segala upaya telah dilakukan, termasuk langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, untuk menciptakan keadaan yang tenang di dunia digital dan media sosial kita.
Semua langkah ini sejalan dengan strategi komunikasi publik yang disusun oleh Kemenkominfo untuk Pemilu 2024, dengan kampanye yang diberi nama “Pemilu Damai”. Kampanye ini bertujuan untuk menciptakan suasana damai selama Pemilu 2024, khususnya kepada generasi Z yang merupakan pemilih pemula, agar mereka tidak terjebak oleh banjir informasi politik.
Hal ini juga berlaku untuk narasi politik di media sosial yang dapat merusak persatuan bangsa atau menimbulkan ujaran kebencian.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Kemenkominfo siap tangkal hoaks hingga radikalisme jelang Pemilu 2024