Kerja Sama ASEAN Plus Tiga untuk Masa Depan Kendaraan Listrik

Pesiden Joko Widodo (ketujuh kiri) berfoto bersama, dari kiri, Perdana Menteri Cook Islands Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Permanent Secretary of Foreign Affairs Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao saat pembukaan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Selasa (05/09/2023). (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay/foc)

Jakarta, tiradar.id – Pada sebuah pertemuan penting dalam KTT ASEAN Plus Tiga (ASEAN Plus Three/APT), Presiden Joko Widodo telah mengajak China, Jepang, dan Korea Selatan untuk bersatu dalam upaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai langkah penting menuju pembangunan ekonomi hijau.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri China Li Qiang, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang berlangsung di Jakarta pada hari Rabu.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa penting bagi kawasan ini untuk menciptakan peluang-peluang kerja sama baru demi mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa inisiatif ini memiliki dampak besar bagi kemajuan dan pertumbuhan seluruh kawasan ASEAN Plus Three.

Baca Juga:  Pergantian Tahun, 36 Pejabat Pemkab Indramayu Tempati Tugas Baru

Namun, dalam konteks kerja sama ini, Presiden Jokowi juga menyadari bahwa perdamaian dan stabilitas kawasan merupakan elemen kunci yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Ia mengingatkan bahwa tujuan-tujuan positif ini akan terganggu jika situasi keamanan kawasan tidak dapat dijaga dengan baik.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk memiliki rasa yang sama dan kesadaran yang sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta untuk selalu menghormati hukum internasional.

Ajakan ini disambut baik oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang menganggap bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membentuk kerangka kerja baru guna memajukan kerja sama antara ASEAN dan ketiga mitranya, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca Juga:  Indonesia Dorong Reformasi Tata Kelola Global dalam Pertemuan G20

Yoon Suk Yeol juga mengingatkan bahwa APT memiliki visi sejak awal pembentukannya pada tahun 1997, yaitu untuk merespons berbagai tantangan, mulai dari krisis keuangan global hingga tantangan geopolitik, konflik terbuka, dan krisis iklim yang tengah melanda dunia saat ini.

Menurut Presiden Yoon, mengatasi berbagai tantangan tersebut dan memberikan kontribusi bagi pembangunan ASEAN dalam perjalanannya menuju pusat pertumbuhan memerlukan tekad dan pembaruan. Ia juga menekankan pentingnya fasilitasi kerja sama antara Korea Selatan, Jepang, dan China, yang menjadi fondasi bagi pembangunan di kawasan ASEAN.

Baca Juga:  Pemprov Jawa Barat Dorong Partisipasi Pemuda Pada Sayembara Desa Digital 2023

Apabila ASEAN Plus Three dapat bersatu dalam upaya ini, maka keempat negara yang terlibat dalam mekanisme ini dapat berkontribusi tidak hanya terhadap pembangunan ASEAN tetapi juga terhadap terwujudnya perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik dan dunia secara keseluruhan.

Ini adalah langkah penting dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan dan mendukung visi masa depan pembangunan ekonomi hijau yang akan memberikan manfaat bagi semua negara dalam kawasan ASEAN Plus Three.