Profil  

Alex Supriadi Menggeluti Seni Hardscape Terinspirasi Dari Youtube

Proses pembuatan Hardscape yang dilakukan oleh Alex Supriadi. (tiradar.id)

Purwakarta, tiradar.id– Alex Supriadi (47) warga Kampung Rawasari Kelurahan Munjuljaya Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berhasil menciptakan keindahan alam ke dalam sebuah karya seni Hardscape.

Ia membuat karya seni perpaduan unsur batu dan kayu menjadi sebuah sebuah lanskap, seperti rumah di tebing batu pinggir pantai,  mengembala domba di bangunan usang di bawah tebing batu, serta gubuk yang berdiri di atas bebatuan yang indah, tanam yang menghijau di tambahan sinaran replika bulan mempercantik karya itu.

Alex mengaku sebelumnya ia geluti di karya seni aquascape bersama adiknya. Namun saat ini ia ingin lebih mengembangkan diri dengan membuat karya seni Hardscape.

“Manfaat digitalisasi sangat dirasakan, saya terinspirasi dari sebuah video di platform YouTube membuat karya ini. Saya mencoba menciptakan karya itu dan Alhamdulillah bisa berhasil,” ujar Alex.

Baca Juga:  Tokoh Jabar dan Siliwangi, Solihin GP Wafat

Karya seni hardscape ini, ia hasilkan jadi beberapa konsep dengan tema pantai, peternakan, hingga mini moon garden.

Untuk tema mini moon garden sendiri, penikmat akan lebih bisa menikmati karya ini di malam hari atau di ruangan gelap dan hanya di terangi oleh replika bulan.

Alex menceritakan proses pembuatan karya ini, dimulai dari mencari bentuk batu yang akan di pakai, menyiapkan bahan bonsai, akar kering, bekas steak es cream dan bekas tusukan cilor jajanan anak anak, juga bahan material penunjang lainnya.

Apabila ingin keindahan yang lebih tanaman bisa menggunakan tanaman asli, namun jika penikmat tidak ingin dipersulit karena harus merawat tanaman bisa menggunakan tanaman buatan atau sintetis.

Baca Juga:  Mengenal Oke Rosgana, Seniman Multitalenta Asal Subang yang Harumkan Indonesia

Setelah bahan utama terkumpul, kemudian ia memulai membuat bentuk karya. Dimulai dari posisi batu agar terlihat bagus, kemudian batang dicari cara agar terlihat asli tumbuh di bebatuan, kemudian di pasang tanaman, untuk perekatnya ia gunakan lem.

“Material batu yang dipakai batu karang, batu cadas juga bisa, kemudian batang pohon dan akar yang kering untuk ditempel di bebatuan, cuma ini handcraft yang mengandalkan batu alam jadi tidak bisa membuat produk yang sama seperti produk pabrikan,” katanya.

Untuk satu karya seni ini ia bisa menghabiskan waktu selama satu Minggu tergantung bentuk dan ukuran. Sementara untuk harga jug ia patok mulai dari Rp 700 ribu hingga jutaan rupiah.

Baca Juga:  YouTube Luncurkan Fitur "Dream Track" Berbasis AI untuk Ciptakan Musik

“Kalo filosofi mah tergantung dari sudut pandang yang melihatnya, tapi kalo liat konsepnya, insyaallah bermanfaat untuk merelaksasi otak dari kepenatan selama bekerja, apalagi mini moon garden ini enak di nikmati malam hari karena munculnya efek bulan, tidak terkecuali hasil karya lainnya juga” pungkasnya. (***)