Jakarta, tiradar.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara sedang memberikan edukasi kepada warga di Kabupaten Muna Barat tentang upaya pencegahan stunting atau gagal tumbuh anak akibat gizi kronis.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, mengatakan dalam keterangan di Kendari, pada hari Senin, bahwa mereka sedang melakukan edukasi kepada warga melalui orientasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) pada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) tingkat Kabupaten Muna Barat.
“Kami melaksanakan kegiatan ini sebagai internalisasi pengasuhan balita dalam rangka percepatan penurunan stunting kepada masyarakat, terutama yang berada di Kabupaten Muna Barat,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa stunting atau tengkes adalah masalah tumbuh kembang anak yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak jika dibandingkan dengan anak-anak seumur mereka.
Dia menyebutkan bahwa dalam kegiatan tersebut, mereka memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), serta upaya percepatan penurunan tengkes.
Lebih lanjut, Asmar mengatakan bahwa Kartu Kembang Anak (KKA) dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak. Beberapa aspek perkembangan anak meliputi gerakan halus, gerakan kasar, kecerdasan, komunikasi aktif, komunikasi pasif, kemampuan menolong diri sendiri, dan tingkah laku sosial.
“Kita memiliki tugas untuk mendorong ibu hamil dan keluarga dengan bayi berusia di bawah dua tahun untuk datang ke Posyandu dan BKB, sehingga mereka dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Muna Barat, La Ode Andi Muna, mengatakan bahwa mereka sering melakukan sosialisasi di wilayah tersebut tentang stunting dan upaya menekan atau mempercepat penurunan stunting.
“Kami juga telah melaksanakan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dashat. Kami berharap dengan berbagai kegiatan yang kami lakukan ini, masyarakat akan lebih memahami tentang stunting,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa terdapat 201 kasus risiko stunting di Muna Barat yang harus dikurangi melalui keterlibatan semua elemen masyarakat dan sektor-sektor terkait.
Dia menambahkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh ibu hamil, keluarga dengan bayi berusia di bawah dua tahun, Kader TPK, Kader BKB, dan PKB/PLKB Lokus Pro-PN yang berada di Kabupaten Muna Barat. (*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul BKKBN Sulawesi Tenggara edukasi warga Muna Barat soal pencegahan stunting