Ragam  

Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Ilustrasi bayi memakai popok sekali pakai. (ANTARA/Pexels/Polina Tankilevitch)

Jakarta, tiradar.id – Saat bayi dilahirkan, kulit mereka masih dalam kondisi yang belum berkembang sepenuhnya. Kulit bayi dilindungi oleh lapisan pelindung lembut yang disebut Vernix Caseosa atau dikenal sebagai “lapisan keju.” Lapisan ini berfungsi untuk melindungi kulit bayi dari infeksi dan faktor lingkungan lainnya. Namun, meskipun kulit bayi memiliki pelindung alami ini, mereka masih rentan terhadap berbagai masalah kulit, salah satunya adalah ruam popok.

Data epidemiologi menunjukkan bahwa ruam popok atau diaper rash adalah masalah umum pada bayi, dengan prevalensi mencapai 16-65 persen secara global. Biasanya, kasus ini paling sering terjadi pada bayi berusia 6-12 bulan. Kulit bayi yang sangat tipis membuatnya rentan terhadap iritasi, terutama di area popok.

Baca Juga:  Kapolsek Pagaden Polres Subang Hadiri Pelatihan dan Penguatan Peningkatan Kapasitas Linmas Se-Kecamatan Cipunagara

Menurut dr. Ferdy Limawal, seorang dokter spesialis anak, penyebab utama ruam popok adalah terpaparnya kulit bayi terlalu lama dengan feses atau urine. Selain itu, pemilihan popok atau diaper yang kurang lembut atau mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pemutih dan pewangi, juga dapat menjadi penyebab ruam popok.

Ferdy menjelaskan bahwa meskipun ruam popok umumnya tidak mengancam jiwa, perlu segera diatasi dan penyebabnya harus diketahui. Ini karena ruam popok bisa mengakibatkan infeksi dan luka pada area lipatan paha dan bokong bayi. Infeksi ini dapat membuat bayi tidak nyaman, rewel, dan mengganggu pertumbuhannya.

Baca Juga:  Terlalu Banyak Rebahan Saat Dewasa Muda, Beresiko Besar Terkena Kanker Pankreas

Untuk mencegah ruam popok, Ferdy menyarankan untuk memilih popok atau diaper bayi yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, saat membersihkan kulit bayi, baik saat mengganti popok atau membersihkan tangan dan mulutnya setelah makan, pastikan tisu basah yang digunakan aman dan bebas pewangi.

Hal utama yang perlu diingat adalah memastikan semua produk yang digunakan pada kulit bayi aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya, terutama chlorine atau pemutih yang dalam jangka panjang dapat berisiko menyebabkan kanker. Produk berbahan organik juga merupakan pilihan yang baik untuk memastikan keselamatan kulit bayi.

Baca Juga:  Waspadai Lupus Sejak Dini, Pentingnya Pemeriksaan Berkala untuk Anak Perempuan

Kulit bayi adalah organ yang sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang tepat, aman, dan terpercaya, terutama produk yang langsung bersentuhan dengan kulit bayi, seperti tisu basah dan popok sekali pakai. Dengan perawatan dan produk yang tepat, kulit bayi akan tetap sehat dan nyaman sepanjang hari.