Ragam  

Cukup Berkumur 30 Detik Peneliti Bisa Tahu Kondisi Jantung Seseorang

Ilustrasi Berkumur / Halodoc

Jakarta, tiradar.id – Kondisi kesehatan gusi memiliki kemampuan untuk mengungkapkan berbagai informasi tentang kesehatan jantung seseorang, dan berdasarkan kaitan ini, para ilmuwan saat ini mengklaim bahwa mereka dapat meramalkan risiko penyakit jantung seseorang dengan cara meminta individu tersebut untuk berkumur selama 30 detik.

Dalam penelitian terbaru, para peneliti, seperti yang dilaporkan oleh Medical Daily pada hari Senin (21/8/2023), telah mengevaluasi jumlah sel darah putih dalam air liur yang berkaitan dengan penyakit gusi. Hal ini dapat berfungsi sebagai petunjuk awal mengenai kesehatan arteri dan risiko penyakit kardiovaskular yang serius.

Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 28 orang yang bukan perokok, berusia antara 18 hingga 30 tahun, dan tidak memiliki riwayat penyakit penyerta. Mereka juga tidak memiliki masalah gusi atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Baca Juga:  4 Makanan Pembersih Alami Paru-paru dari Polusi Udara

Kemudian, seluruh peserta diminta untuk berpuasa selama enam jam, kecuali untuk minum air, sebelum mengunjungi laboratorium. Di laboratorium, mereka diminta untuk berkumur menggunakan air keran selama 10 detik, diikuti oleh larutan saline selama 30 detik.

Para peneliti kemudian mengambil sampel cairan dari kumuran ini untuk diuji di laboratorium. Mereka melakukan tes elektrokardiogram (EKG) dan memeriksa tekanan darah, kecepatan gelombang nadi (indikator kekakuan arteri), serta ukuran pelebaran arteri pada para partisipan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi dalam air liur menunjukkan peredaran darah yang buruk, yang berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga:  Tecno Pova 6: Smartphone Gaming Powerfull dengan Baterai Tahan Lama

“Uji kumur ini bisa menjadi bagian dari pemeriksaan tahunan Anda di dokter keluarga atau dokter gigi. Uji ini sederhana untuk diimplementasikan sebagai alat pengukur peradangan mulut di berbagai klinik,” ungkap rekan penulis studi, Michael Glogauer, dari University of Toronto, Kanada.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang menderita periodontitis atau infeksi serius pada gusi yang mengakibatkan kerusakan gigi memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung. Gejala periodontitis meliputi rasa sakit saat mengunyah, bau mulut, pembengkakan, dan pendarahan pada gusi.

Para peneliti meyakini bahwa pada pasien dengan periodontitis, faktor peradangan dapat masuk ke dalam aliran darah melalui gusi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung.

Baca Juga:  Mengenal Tanda-tanda Saat Usus Butuh Perlindungan Kesehatan

“Tidak hanya pada orang dewasa yang sehat, bahkan tingkat peradangan mulut yang rendah dapat berpengaruh pada kesehatan jantung,” ungkap penulis studi lainnya, Trevor King, dari Mount Royal University di Kanada.

Sumber: Antaranews.com