Jakarta, tiradar.id – Dosen dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Muhajirin Purwakarta, Dian Ikha Pramayanti, berbagi petunjuk untuk memasarkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan efektif melalui media sosial.
“Langkah-langkah yang perlu diambil agar produk UMKM bisa sukses dipasarkan melalui media sosial adalah pertama-tama memilih platform yang sesuai, memahami audiens target, menciptakan profil bisnis yang menarik, menghasilkan konten yang relevan dan menarik, serta melakukan analisis atau evaluasi,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima pada hari Minggu.
Dia menyampaikan hal ini dalam lokakarya literasi digital berjudul “Mendapatkan Keuntungan di Era Digital: Mengatasi Tantangan dalam Berjualan Online,” yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Jawa Barat.
Dian menjelaskan bahwa ada empat platform media sosial yang bisa dimanfaatkan dengan berbagai cara untuk mempromosikan produk UMKM.
Contohnya, TikTok efektif untuk membangun citra personal, sementara Whatsapp berguna untuk memperkenalkan produk, promosi, dan berinteraksi dengan pelanggan.
Selain itu, Facebook dan Instagram dapat digunakan untuk branding personal, menarik pembeli, serta memperkenalkan produk.
Menurut Dian, pelaku UMKM sedang mengalami pertumbuhan pesat. Di seluruh Indonesia, jumlah UMKM pada tahun 2022 mencapai 8,71 juta unit. Pelaku UMKM ini mulai menggunakan pemasaran online, termasuk menjual melalui media sosial, untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa penjualan produk UMKM melalui media sosial memiliki kelebihan, seperti meningkatkan penjualan, mendapatkan masukan dari pelanggan mengenai produk, dan meluaskan target pemasaran.
“Melalui media sosial, tujuan produk lebih terlihat melalui respons pelanggan,” tambahnya.
Praktisi Komunikasi, Andi Widya, menyoroti fitur menarik dari berbagai platform media sosial yang dapat membantu meningkatkan penjualan produk.
Fitur-fitur tersebut meliputi live chat untuk membantu calon pembeli melihat produk secara langsung, botchat untuk mengirim informasi kepada pelanggan lebih cepat, serta fitur feed yang memperlihatkan visualisasi produk dan alat promosi produk.
“Ditambahkan pula fitur voucher mengikuti toko. Fitur ini bisa menambah jumlah pengikut, sehingga target pemasaran lebih luas. Ada juga fitur program afiliasi untuk mendapatkan komisi dengan mempromosikan produk perusahaan,” jelasnya.
Andi menyarankan bahwa saat mempromosikan produk di platform media sosial, penjual harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan produk dengan rinci, serta menyertakan foto produk yang berkualitas baik. Menjaga kualitas produk yang dijual juga penting untuk menghindari masalah dengan pelanggan. Produk juga bisa dijual bersamaan dengan program promosi atau diskon.
Lokakarya literasi digital ini merupakan bagian dari rangkaian acara dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo bersama GNLD Siberkreasi.(*)
Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Ini tips agar produk UMKM bisa dipasarkan dengan baik di media sosial