Kenali Tiga Metode Penipuan Saat Liburan Agar Tidak Jadi Korban

Ilustrasi - Jurnalis memotret bukti transfer kasus penipuan perjalanan wisata di Mapolsek Bekasi Utara, Jawa Barat, Senin (12/6/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa

Jakarta, tiradar.id – Banyak orang merencanakan perjalanan ke destinasi wisata impian bersama keluarga atau sahabat di musim liburan. Namun, kita perlu waspada terhadap kemungkinan penipu yang akan memanfaatkan momen ini.

Tim peneliti Kaspersky telah mengamati penipuan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak waspada. Ada tiga skema penipuan umum yang digunakan untuk menarik perhatian korban, seperti yang dijelaskan dalam siaran pers pada hari Senin.

Penipuan tiket

Para ahli dari Kaspersky menemukan banyak situs penipuan yang mengklaim menawarkan tiket pesawat dengan harga murah. Situs-situs phishing yang dirancang dengan baik ini sering meniru layanan maskapai penerbangan dan platform pemesanan tiket terkenal. Beberapa bahkan menampilkan detail penerbangan yang sebenarnya.

Namun, penipuan ini sebenarnya bertujuan untuk mencuri uang dan menggunakan informasi pribadi Anda untuk kegiatan berbahaya, bukannya mengirimkan tiket yang dijanjikan.

Baca Juga:  Menhub Budi Karya: Revitalisasi Bandara Soetta Bisa Tingkatkan Kapasitas-Produktivitas

Penipuan akomodasi

Salah satu bentuk penipuan akomodasi yang umum adalah pendaftaran palsu untuk penyewaan tempat menginap atau apartemen melalui internet.

Penipu online membuat iklan yang menarik di platform populer, dengan menampilkan foto terbaik dan menawarkan harga murah untuk menarik minat para wisatawan. Namun, setelah pemesanan dan pembayaran dilakukan, ternyata akomodasi yang dijanjikan adalah palsu.

Penipu juga bisa membuat situs web palsu yang meniru platform pemesanan hotel yang sah. Situs web semacam ini sering meminta pengguna untuk masuk menggunakan akun Facebook atau Google.

Dengan cara ini, penipu dapat memperoleh akses tidak sah ke media sosial atau akun email korban. Hal ini berpotensi menyebabkan pencurian identitas, transaksi yang tidak sah, dan kegiatan berbahaya lainnya.

Penipuan survei dan undian

Penipu online membuat situs web palsu atau mengirim email yang mengklaim bahwa peserta dapat memenangkan hadiah besar dengan menyelesaikan survei yang berhubungan dengan perjalanan.

Baca Juga:  Penyandang Disabilitas Dapat Bantuan dari Program Sentra Terpadu Kartini Kemensos

Survei tersebut dirancang untuk mengumpulkan informasi pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan bahkan informasi keuangan, dengan dalih persyaratan kelayakan atau pembagian hadiah.

Selain itu, survei biasanya diakhiri dengan permintaan untuk membagikan situs web tersebut kepada teman-teman agar mereka juga dapat menerima hadiah. Dalam kasus seperti ini, penipu menggunakan korban sebagai sarana untuk menyebarkan penipuan lebih lanjut.

Oleh karena itu, ahli keamanan Kaspersky, Olga Svistunova, mengatakan bahwa sangat penting bagi wisatawan untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melakukan kegiatan perjalanan secara online.

“Pastikan keaslian situs web, gunakan platform pemesanan yang terpercaya, dan jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan tanpa verifikasi yang tepat. Ingatlah, sedikit sikap skeptis dapat sangat membantu untuk menjaga liburan Anda tetap aman dan bebas dari penipuan,” ujar Olga.

Baca Juga:  Plus dan Minus Menggunakan Paylater untuk Merencakana Perjalanan

Selain itu, disarankan bagi para wisatawan untuk membaca ulasan dari sumber terpercaya agar mendapatkan gambaran tentang pengalaman wisatawan lain dan mengetahui potensi bahaya yang mungkin terjadi. Selain itu, penting juga untuk menggunakan solusi keamanan yang terpercaya seperti Kaspersky Premium. (*)

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Waspada tiga skema penipuan di musim liburan