Ragam  

Kolaborasi China-Jerman Kembangkan Industri Otomotif Ramah Lingkungan

Area pamer Modular Electric Drive Matrix di Volkswagen Anhui. (ANTARA/Xinhua)

Jakarta, tiradar.id – Kawasan industri China-Jerman di Beijing telah menarik perhatian dunia sebagai pusat pengembangan kendaraan energi baru (NEV), yang dikenal sebagai kendaraan hijau atau ramah lingkungan.

Dalam sebuah forum kerja sama dan pengembangan industri China-Jerman yang berlangsung selama dua hari di Beijing, peserta forum menyatakan bahwa kecerdasan dan keberlanjutan lingkungan menjadi dorongan utama bagi pengembangan industri NEV di tingkat global.

Beijing menjadi tuan rumah bagi pusat penelitian dan pengembangan sejumlah raksasa otomotif Jerman seperti Daimler, BMW, dan Volkswagen. Distrik Shunyi menjadi pusat utama pengembangan industri otomotif di Beijing.

Menurut wakil kepala pemerintahan Shunyi, Du Yue, distrik tersebut berupaya menjadi kawasan terdepan untuk industri NEV yang cerdas dan ramah lingkungan. Distrik ini menjadi rumah bagi empat fasilitas manufaktur kendaraan dan tujuh pusat penelitian dan pengembangan, termasuk pusat penelitian BMW.

Presiden Beijing Automotive Group Co., Ltd. (BAIC), Song Wei, menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan otomotif Jerman saat ini sangat terintegrasi dalam pengembangan industri otomotif China, mencapai tingkat ketergantungan yang nyata.

Baca Juga:  Elon Musk Tengah Bersiap Bangun Super Komputer yang Akan Saingi Google, OpenAI dan Meta

Produsen mobil yang berbasis di Beijing telah menjalin kerja sama erat dengan perusahaan-perusahaan besar Jerman dan membentuk kemitraan pasokan dengan banyak perusahaan skala kecil dan menengah.

Perkembangan ini terjadi seiring dengan masuknya lebih banyak pelaku global ke dalam industri NEV yang besar di China, mendorong pertumbuhan industri yang sehat dan menyediakan produk yang lebih baik serta lebih banyak pilihan bagi konsumen. Hal ini diungkapkan oleh He Yi, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturer/CAAM).

BMW, salah satu pelopor tren dalam industri otomotif, baru-baru ini mengumumkan investasi tambahan sebesar 20 miliar yuan pada basis produksinya di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut. Investasi ini akan mempersiapkan Shenyang untuk memproduksi model terbaru mereka yang menggabungkan inovasi dalam bidang elektrifikasi, digitalisasi, dan ekonomi sirkular.

Baca Juga:  Youtube Gelontorkan 6 Fitur Baru, Salahsatunya Bikin Shorts Jadi Lebih Gampang

CEO Scientific EPEA, Michael Braungart, menyoroti upaya China dalam mempromosikan transformasi hijau dan pengembangan industri NEV yang cerdas. Braungart juga percaya bahwa China sedang memperkuat penggunaan kembali material produksi, membuka peluang kerja sama internasional yang lebih besar.

Pameran otomotif Beijing 2024, yang diselenggarakan di Shunyi Hall, China International Exhibition Center, menarik perhatian produsen otomotif global. Banyak perusahaan yang memamerkan produk dan solusi berkendara cerdas mereka dalam pameran tersebut, menandakan bahwa era kecerdasan adalah tahap selanjutnya dalam industri otomotif.

Peng Jun, pendiri dan CEO Pony.ai, penyedia layanan berkendara otonomos, menyatakan bahwa layanan berkendara otonomos telah membuat kemajuan signifikan di China. Perusahaan ini telah mengakumulasi total 3 juta kilometer dalam uji coba berkendara nirawak secara global, menyelesaikan sekitar 25 hingga 26 pesanan per hari.

Baca Juga:  Meta Integrasikan AI Generatif ke Kolom Pencarian Instagram

Kerja sama antara China dan Eropa dalam pengembangan kendaraan terhubung cerdas semakin luas. Zipse, Ketua Dewan Manajemen BMW AG, menyatakan bahwa pengembangan kekuatan produktif baru di China sesuai dengan strategi inti BMW, memberikan peluang untuk lebih mendalamnya kerja sama China-Jerman dalam pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian, kerja sama antara China dan Jerman dalam pengembangan industri NEV yang cerdas dan ramah lingkungan memberikan dorongan baru bagi perkembangan industri otomotif global menuju era kecerdasan dan keberlanjutan lingkungan.

Sumber: ANTARA