Jakarta, tiradar.id – Tidur yang cukup dan olahraga teratur ternyata memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Portsmouth menemukan bahwa melakukan olahraga ringan selama 20 menit setelah malam tanpa tidur dapat meningkatkan kekuatan otak.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Physiology and Behaviour, para peneliti mengevaluasi bagaimana tidur, kadar oksigen, dan olahraga memengaruhi kemampuan kognitif seseorang, yaitu kapasitas pikiran untuk melakukan tugas. Hasilnya menunjukkan bahwa olahraga intensitas sedang dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif orang, bahkan saat mengalami kurang tidur dan kadar oksigen yang rendah.
“Kita tahu dari penelitian yang ada bahwa olahraga meningkatkan atau mempertahankan kinerja kognitif kita, bahkan ketika kadar oksigen berkurang. Namun, ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa olahraga juga meningkatkan kinerja kognitif setelah kurang tidur penuh dan sebagian, dan bila dikombinasikan dengan hipoksia (kurangnya kadar oksigen),” kata Joe Costello, penulis studi tersebut.
Studi ini melibatkan dua percobaan dengan masing-masing melibatkan 12 partisipan. Peserta diuji dengan tidur yang terbatas selama beberapa hari, dan hasilnya menunjukkan peningkatan kinerja kognitif setelah melakukan olahraga ringan selama 20 menit.
Peneliti memilih intensitas olahraga sedang untuk menghindari potensi stres yang dapat muncul dari olahraga yang lebih intens. Mereka menganggap olahraga sebagai intervensi positif, dan hasilnya menunjukkan peningkatan kinerja kognitif tanpa membawa efek negatif.
Para peneliti juga mencari alasan mengapa olahraga dapat meningkatkan kinerja kognitif bahkan saat seseorang kurang tidur dan memiliki kadar oksigen yang rendah. Mereka menghubungkannya dengan perubahan hormon pengatur otak, aliran darah otak, gairah, dan motivasi setelah berolahraga.
Selain itu, studi ini menemukan bahwa kinerja kognitif seseorang tidak sepenuhnya bergantung pada area prefrontal cortex (PFC) di otak. Hasilnya mengindikasikan bahwa mekanisme di balik kinerja kognitif melibatkan proses terkoordinasi yang tersebar luas di berbagai wilayah kortikal dan subkortikal.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana olahraga dan tidur dapat saling memperkuat untuk mendukung kesehatan mental dan fisik seseorang.