Jakarta, tiradar.id – Dokter spesialis anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, lulusan Universitas Indonesia, memberikan peringatan penting kepada para orang tua yang merencanakan kehamilan. Dia menekankan bahwa kondisi kesehatan orang tua saat merencanakan kehamilan sangat penting untuk memastikan kesehatan janin dan pertumbuhannya di dalam kandungan. Dalam konteks ini, gaya hidup sehat menjadi perhatian utama yang harus dipegang teguh.
Dr. Partiwi, yang praktik di RSIA Bunda Jakarta dan merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan bahwa sehat dalam konteks kehamilan tidak hanya berarti bebas dari penyakit fisik, tetapi juga mencakup kesehatan emosional. Orang tua perlu siap secara fisik dan emosional, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan positif untuk anak-anak mereka.
Salah satu langkah penting yang bisa diambil orang tua adalah meningkatkan kesadaran akan upaya preventif untuk mengurangi risiko stunting pada anak. Upaya ini dapat dimulai selama masa kehamilan dengan mencegah komplikasi kehamilan dan memberikan edukasi kepada ibu tentang langkah-langkah penting yang harus diambil untuk menjaga kehamilan tetap sehat.
Selain itu, pengurangan risiko stunting pada anak juga dapat dicapai dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengontrol kondisi kesehatan ibu, seperti menjaga tekanan darah dan kadar gula darah dalam batas normal. Ini menunjukkan betapa pentingnya perawatan antenatal (ANC) yang mencakup identifikasi risiko, pencegahan, dan penanganan penyakit selama kehamilan.
Layanan ANC bertujuan untuk memastikan bahwa ibu dan janinnya tetap sehat selama kehamilan, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi dan kematian maternal serta bayi. Dr. Partiwi mengatakan bahwa layanan kesehatan preventif saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama dalam pemeriksaan kehamilan dini untuk ibu. Persiapan untuk tumbuh kembang anak perlu dimulai sejak awal, bahkan sebelum kehamilan atau prakonsepsi.
Selain perawatan selama kehamilan, upaya kesehatan preventif juga penting setelah kelahiran anak. Ini termasuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, dan memberikan makanan pendamping ASI setelah masa ASI eksklusif.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran kesehatan untuk pelayanan kesehatan preventif meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, proporsi ini mencapai 29,13 persen, dibandingkan dengan 15,70 persen pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya layanan kesehatan preventif, termasuk persiapan untuk kelahiran dan perkembangan bayi yang optimal.
Selain pemeriksaan kehamilan, layanan kesehatan preventif juga mencakup tumbuh kembang anak serta nutrisi dan asupan gizi anak. Semua ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa generasi penerus kita tumbuh sehat dan kuat, dimulai dari perencanaan kehamilan hingga masa pertumbuhan mereka. Dengan memperhatikan gaya hidup sehat dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, kita dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk anak-anak kita.