Ragam  

Pemberian Imunisasi Rotavirus Akan Digelar 15 Agustus 2023

Ilustrasi - Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/4/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya./hp/pri.

Jakarta, tiradar.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyelenggarakan program lanjutan imunisasi tetes Rotavirus (RV) secara nasional tahun ini, dengan fokus pada anak-anak berusia 2 bulan di Sulawesi Selatan, guna mencegah kejadian diare berat.

Proses pemberian imunisasi RV dimulai sejak usia 2 bulan atau bagi bayi yang lahir pada tanggal 16 Mei 2023, demikian kata Muhammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, di Jakarta pada hari Senin (14/8/2023).

Dia menjelaskan bahwa pemberian imunisasi RV akan dilakukan secara nasional pada tanggal 15 Agustus 2023, dengan acara peluncuran yang berlangsung di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan RI Ke-78.

Imunisasi RV diberikan secara oral dengan dosis sebanyak 0,5 ml atau setara dengan lima tetes per dosis. Diberikan dalam tiga dosis dengan jarak waktu antardosis selama empat pekan.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Obsesi Terlalu Keras pada Diri Sendiri

“Imunisasi RV dosis terakhir diberikan ketika bayi mencapai usia 6 bulan 29 hari,” tambahnya.

Pelayanan imunisasi RV dapat diakses di Posyandu dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang rutin melakukan imunisasi, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik, praktik dokter mandiri, praktik bidan mandiri, serta tempat layanan imunisasi lainnya.

Syahril menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang sebelumnya diadakan sepanjang tahun 2022 di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi dengan total 196.876 bayi sebagai sasaran.

“Pada saat itu, ada dua pertimbangan, yaitu tingginya angka penyakit dan kematian akibat diare pada balita, serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi,” tambahnya.

Baca Juga:  Kemenkes Targetkan Eliminasi Penyakit Hepatitis B dan C di RI

Dalam konfirmasi terpisah, Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, menjelaskan bahwa imunisasi RV relatif aman dan efektif bagi penerimanya.

“Secara umum, vaksin tidak menimbulkan reaksi serius setelah diberikan,” ujarnya.

Reaksi umum yang mungkin timbul adalah demam, muntah, diare, dan perilaku rewel pada anak, yang merupakan bagian dari respons imun terhadap vaksin RV.

Jika jadwal pemberian imunisasi RV terlambat, Maxi menyarankan agar imunisasi dilakukan paling lambat sebelum bayi mencapai usia 6 bulan.

Hingga saat ini, diare masih menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi.

Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) menunjukkan bahwa sekitar 45 persen kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang diakibatkan oleh Rotavirus.

Baca Juga:  4 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Turunkan Berat Badan Lebih Cepat

Bahkan sekitar 9,8 persen kematian pada bayi di bawah usia 12 bulan dan 4,55 persen kematian pada balita usia 12 hingga 59 bulan di Indonesia disebabkan oleh diare.(*)

Berita ini sudah dimuat di ANTARANews.com dengan judul Kemenkes: Imunisasi Nasional Rotavirus digelar 15 Agustus 2023