Ragam  

Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem, Dokter Imbau Jaga Daya Tahan Tubuh

Jakarta, tiradar.id — Kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, kekeringan, dan sengatan panas berpotensi menurunkan kesehatan masyarakat. Selain itu, risiko penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis, serta penyakit akibat pencemaran air seperti diare dan tifus juga meningkat.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Universitas Indonesia, dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R, mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan bergizi seimbang. “Konsumsi banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk membantu imunitas,” ujarnya kepada ANTARA, Senin (3/11).

Ia menambahkan, asupan vitamin C dan D juga berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C dapat diperoleh dari buah seperti jeruk, jambu, stroberi, dan sayuran hijau, sedangkan vitamin D bersumber dari ikan salmon, tuna, susu, jamur, dan buah jeruk.

Selain pola makan sehat, dr. Faisal menekankan pentingnya menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air, sekitar 30–35 mililiter per kilogram berat badan per hari, serta tidur cukup 7–8 jam setiap malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring peralihan musim kemarau ke musim hujan.