Sastra  

Siswi Kelas 3 SD Sudah Ciptakan Sajak

Azzahra bersama ibunda dan guru wali kelasnya.

Subang, tiradar.id– Kerja cerdas membuahkan hasil, ini yang diraih Azzahra Abidah Riwandini, siswi kelas 3 SDN Perumnas 1 Subang. Sajak yang dibuat dan dibacakan oleh dirinya, pada lomba baca sajak bahasa Sunda yang digelar oleh Jagad Subang Siliwangi, Sabtu (3/5/2025), menempatkan dirinya di posisi juara 3.

“Sajak ini dibuat oleh Azahra sendiri, pak. Saya hanya merapihkannya saja,” ujar  wali kelas Azahra, Arum Nurul Khotimah, S.Pd  bangga.

Sajak yang dibuat oleh Azzahra, menceritakan tentang “pengalaman” dirinya, tentang Subang terkini. Dia melihat keindahan yang ada di Kabupaten Subang, serta adat istiadat yang sudah menjadi ciri kehidupan di Kabupaten Subang.

“Apa yang ada di anak saya, saya bangga dengan itu,” ujar ibunda Azzahra, Hj.Rima Melati, S.E sambil tersenyum puas.

Ya, penampilan bocah cilik tersebut dipanggung, dengan ekspresi khas anak, namun dengan intonasi yang jelas, mampu memikat hati para juri, hingga memberikan nilai yang membawa Azahra menjadi juara ketiga.

“Dengan berani tampil, apalagi mampu menguasai materi sajak, hingga memberikan suguhan yang bagus, ini menjadi penilaian tersendiri,” ujar salah seorang juri, Eka Rohmat Diana.

Menurut Eka, secara keseluruhan, dirinya bangga dengan para siswa yang sudah berani tampil di atas panggung untuk membacakan sajak dalam bahasa sunda.

“Memang masih banyak kekurangan, ini tinggal dipoles oleh guru di masing-masing sekolah, hingga pada event selanjutnya bisa meraih prestasi maksimal,” harap Eka.

Menurut Eka, membacakan sajak bahasa sunda, tidak semudah membacakan sajak dalam bahasa Indonesia, karena, tambah Eka, banyak diksi yang penulisannya hampir sama, namun memiliki arti berbeda.

“Beda pelafalan, beda arti, karenanya, para guru pembimbing harus lebih intens mmeberikan pemahaman kata atau diksi kepada siswa,” tambah Eka.

Terlepas dari banyak hal yang ada, Azahra, sudah memberikan bukti, kerja cerdasnya dalam merangkai kata, “melukis” kejadian di sekitarnya menjadi kalimat menarik, merupakan sebuah prestasi yang bisa semakin dikembangkan.

“Dengan banyaknya siswa sekolah dasar yang mengikuti kegiatan membaca sajak bahasa Sunda, menjadi angin segar bagi dunia sastra sunda, karena telah kembali melahirkan para sastrawan sastrawati yang sekain kekinian semakin langka,” ujar Lurah Karanganyar, Roskita Sudiman dalam sambutannya, saat membuka lomba baca puisi bahasa Sunda.***