Subang, tiradar.id – Ketua DPD Golkar Subang, Hj Elita Budiarti, memunculkan ketegangan setelah mengklaim bahwa perolehan suaranya jauh lebih besar daripada yang tercatat dalam real count KPU. Klaim tersebut menjadi sorotan karena menimbulkan keraguan terhadap integritas sistem perhitungan suara yang digunakan dalam proses pemilihan umum.
Elita Budiarti menyoroti keberadaan kesalahan dalam laman Sirekap KPU, yang merupakan platform resmi untuk merekam dan memproses hasil suara secara online. Dia bahkan mengungkapkan bahwa KPU telah meminta maaf secara langsung terkait kesalahan tersebut. Dalam pandangannya, data perolehan suara yang diperoleh secara manual dan melalui Sirekap berbeda signifikan.
“Dari data C1 yang saya peroleh, suara saya sudah mencapai 80.000 lebih, jauh dari suara real count web KPU,” ungkap Elita Budiarti.
Ketidaksesuaian antara data yang tercatat dalam real count KPU dan klaim Elita menunjukkan adanya ketidakpercayaan dalam proses penghitungan suara. Elita bahkan menyatakan bahwa perolehan suaranya, berdasarkan C1 dari saksi, telah mencapai lebih dari lima kali lipat dari hasil real count KPU. Klaim semacam ini menyoroti perbedaan yang signifikan dalam penafsiran hasil pemilu antara peserta pemilu dan lembaga penyelenggara.
Tak hanya itu, Elita juga menyampaikan optimisme atas peluang Partai Golkar untuk meloloskan dua calon anggotanya ke Senayan dari Daerah Pemilihan Jabar IX. Optimisme ini, meski diumumkan melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, menunjukkan keyakinan Elita terhadap dukungan yang diterima partainya dari masyarakat Subang.
Sebelumnya, Elita Budiarti telah memegang jabatan sebagai anggota DPRD Subang periode 2019-2024 dengan posisi wakil ketua DPRD. Partisipasinya dalam Tim Kemenangan Daerah (TKD) Subang untuk pasangan Prabowo-Gibran juga mencatatkan kesuksesan dengan memberikan kemenangan mutlak pasangan tersebut di Subang dengan raihan suara di atas 70 persen.
Selain berhasil membawa kemenangan bagi pasangan capres Prabowo-Gibran, Elita juga turut membanggakan Partai Golkar dengan meraih suara tertinggi di Subang, melampaui PDIP yang selama satu dasawarsa terakhir selalu menjadi juara di wilayah tersebut.
Kontroversi seputar real count KPU serta klaim optimis Elita Budiarti menambah dinamika dalam pesta demokrasi di Indonesia, menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pemilu.
Sumber: TribunJabar